
Nyepi pertama di Bali, Nyepi kedua di musim pandemi. Sunyi benar-benar terasa hening.
Dua hari kemarin, kebanyakan masyarakat Bali sibuk mempersiapkan diri. Semua supermarket dan minimarket padat dan antri di depan kasir. Pasar riuh-ramai penjual dan pembeli.
Sebelum Nyepi, umat Hindu Bali melakukan Melasti. Ini merupakan penyucian diri dan alam semesta. Segala sarana persembahyangan yang ada di pura diarak ke pantai atau danau, karena laut atau danau adalah sumber air suci (tirta amerta) dan bisa menyucikan segala ‘kotor’ pada diri manusia dan alam.
Lalu pada “tilem sasih kesanga” dilakukan dilakukan Buta Yadnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Umat Hindu akan mengambil salah satu dari jenis-jenis caru atau sesajian menurut kemampuannya. Buta Yadnya itu masing-masing bernama Pañca Sata (kecil), Pañca Sanak (sedang), dan Tawur Agung (besar). Tawur atau pecaruan sendiri adalah penyucian Buta Kala. segala kotoran diharapkan hilang semuanya.
Caru yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari nasi lima warna berjumlah sembilan paket beserta. Terdapat pula lauk pauknya seperti ayam berwarna-warni yang disertai tetabuhan arak atau tuak.
Buta Yadnya ditujukan kepada Sang Buta Raja, Buta Kala dan Batara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat.
Sandikala sehari sebelum Nyepi ada ritual Meracu. Meracu diikuti oleh upacara pengerupukan, yaitu menyebar nasi tawur, mengasapi rumah, menyembur rumah dengan mesiu, serta memukul benda-benda seperti kentongan hingga gaduh.
Ada yang beda di dua kali Nyepi terakhir. Momen yang ditunggu anak-anak dan remaja ditiadakan. Kemeriahan dan mengarak dan membakar ogoh-ogoh. Bagi pemerintah, itu salah satu upaya menghindari penyebaran Covid-19.
60 menit ke depan, ritual Nyepi akan dimulai. Pinanggal pisan, sasih Kedasa atau tanggal 1, bulan ke-10, adalah Hari Raya Nyepi. Di hari ini suasana wilayah akan berubah senyap. Catur Brata atau penyepian yang terdiri dari amati geni (tidak menggunakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).
Hening, bening, awan bertabur bintang. Tak ada polusi. Alam beristirahat dari keriuhan. Selaras.
Rahajeng nyanggra rahina Nyepi caka 1943.