INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • Banyumas
  • Politik
  • Hukum
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Ragam
  • Opini
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • Banyumas
  • Politik
  • Hukum
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Ragam
  • Opini
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Stigma Kejahatan

BagikanKirimKirim
Minggu, 14 Maret 2021
Uncategorized
Rangga Sujali

Catatan Kecil Sejarah Persekusi terhadap Penjahat dan Kaum Perokok

Stigma kejahatan telah disusun berabad-abad lalu oleh dokter dari ruang penjara dan rumah sakit. Di Italia pada akhir abad ke-19, jasad para penjahat diteliti oleh dokter ahli antropo-biologis Cesare Lombroso. Hasilnya: orang dengan ciri bibir tebal, rambut keriting, hidung pesek, dagu lancip, tulang pipi keras dan wajah asimetris, memiliki tipe kejahatan tertentu yang membedakannya dengan yang lain. “Criminal is born not made,” ujar Lambroso. Kejahatan adalah sifat yang dibawa sejak lahir. Benarkah?

Penelitian ini benar secara metodologis, tetapi cacat secara sampling dan humanik. Lambroso mengambil sampel jasad bekas narapidana yang telah divonis bersalah melakukan tindak kejahatan dan bukan sampel publik. Di Italia dan Prancis kala itu, budak asal Afrika banyak menghuni penjara yang lembab dan kejam. Dengan perlakuan buruk dan hak hukum yang tak terjangkau, memungkinkan mereka tertinggi menghuni penjara. Wajar secara statistik lekuk wajah yang diteliti Lambroso mirip dengan mereka.

Kesimpulan itu selain rasialis sekaligus meniadakan sifat kejahatan suku dan bangsa lain dan karena itu bertentangan secara humanik. Bagaimana mungkin seseorang dipersekusi lebih jahat dari yang lain hanya karena berbeda bentuk wajah?

Meski kontroversial, Lambroso dianggap peletak dasar mazhab positifistik dalam kajian kriminologi dan dinobatkan sebagai bapak ilmu kriminologi setelah itu. Ia dalam riset yang dirilis tahun 1876 mengadopsi metode Comte dan Darwin, yang membuat hasil riset tersebut memenuhi kaidah ilmiah. Tetapi, ilmiah secara metodologis saja tak cukup jika dalam pemilihan sampel sudah mengandung banyak kelemahan.

Tigapuluh tujuh tahun kemudian Charles Goring mematahkan pendapàt Lambroso dari balik penjara di Inggris. Ia meneliti ratusan narapidana dengan varian suku dan bangsa yang lebih beragam. Goring menyimpulkan, tidak ada hubungan antara kejahatan dengan lekuk wajah manusia seperti dituangkan dalam bukunya “The English Convict: Studi Statistik” (1913).

Demikian persekusi terhadap tembakau dan perokok. Lebih dari 50 tahun lalu sejak ilmuwan perusahaan Pharmacia di Swedia mengembangkan produk pengganti nikotin pada 1962, berbagai rencana riset untuk membangun opini kejahatan perokok dan industri tembakau mulai disusun. Surgeon General (ahli bedah) Amerika bahkan sampai mengeluarkan laporan bahaya asap rokok bagi kesehatan dua tahun setelah itu.

Sejak itu, asap rokok ditempatkan sebagai objek riset paling penting bagi industri farmasi. Ribuan riset disusun dari yang secara metodologi meyakinkan sampai bahkan hanya kuis. Riset pengaruh konsumsi rokok terhadap munculnya penyakit degeneratif (mematikan) dipilih sebagai kertas akademik untuk mendorong terbitnya regulasi. Melalui riset-riset itu, pengisap tembakau distigmatisasi sebagai pelaku kejahatan dan karena itu harus dihukum.

Cara itu dilakukan, karena nikotin yang secara alami terkandung di berbagai tanaman tidak dapat dipatenkan oleh industri farmasi. Yang bisa dipatenkan adalah senyawa nikotin imitatif atau yang disebut “Nicotin Replacement Therapy (NRT). Srategi itu dilakukan untuk merebut pasar nikotin dunia yang dikuasai perusahaan rokok. Pilihan ini bukan tanpa alasan. Besaran pasar nikotin terus berkembang dari sekitar puluhan triliun pada 1960an sampai lebih 10 ribu triliun pada 2018 (Euromonitor), atau setara lima kali lipat APBN Indonesia.

Sebagaimana penelitian Lambroso, dokter dan ilmuwan farmasi mengambil sampel pasien dari rumah sakit dan bukan dari publik. Di rumah sakit, semua pasien dipastikan sakit, seperti narapidana yang meringkuk di penjara yang dipastikan bersalah. Prinsip periset “tak boleh bohong, tetapi boleh salah” secara prosedur mungkin diperhatikan. Tetapi, pilihan research based on hospital akan menghasilkan kesimpulan yang sangat berbeda dibanding research based on public. Simplifikasi riset telah ditempuh untuk tujuan politik dagang seperti yang digambarkan dengan indah oleh Wanda Hamilton dalam bukunya “Nicotin War” sebagai perang dagang (Insist, 2010).

Dari mana sikap itu berasal? Richard White dalam “Smoke Screens: The Truth about Tobacco” (2009) menggambarkan sikap anti-ilmiah kalangan dokter dan para peneliti industri farmasi sebagai pengaruh “Lalonde Effect”. Istilah ini merujuk pada statemen Menteri Kesehatan Kanada Marc Lalonde (1972-1977), yang menganjurkan agar semua hasil studi dibuat secara “jelas dan tegas”, terlepas dari seberapa cacat sebuah studi dilakukan. “Menyadarkan orang-orang untuk berhenti merokok adalah hal baik bahkan jika sebuah studi salah dan melampaui validitas sains,” demikian pesan Lalonde seperti dikutip White.

Sebagai mantan pengacara yang paham pengaruh opini publik dalam pembentukan persepsi, sikap anti-ilmiah Lalonde memengaruhi materi kampanye anti-tembakau setelah itu. Sekecil apapun pengaruh asap tembakau terhadap penyakit, ia harus disimpulkan sebagai faktor yang sangat dominan. Demikian cara kerja Lalonde Effect.

Berbagai pandangan yang membantah hasil riset itu turut dipersekusi. Prof. Robert Nilsson, misalnya. Peneliti dari Universitas Stockholm, Swedia, itu mengatakan bahwa pengaruh asap rokok bagi perokok pasif tidak seberbahaya seperti yang digambarkan dokter. Ia hanya setara dengan perokok yang mengonsumsi seminggu satu batang dalam setahun. Tetapi, hasil riset itu diabaikan dan dipersekusi sebagai bersekongkol dengan industri tembakau.

Oleh kepentingan bisnis maupun politik, stigma kejahatan dalam dunia riset telah ditempuh secara jauh dan mereduksi prinsip-prinsip kebenaran. Demikian halnya yang terjadi dalam dunia pengobatan modern. Terdapat tren yang menyamakan statistik dengan sains dan kemajuan prosedur kuantitatif dengan kesempurnaan riset. Yang besar secara statistik akan dianggap benar secara prinsip.

Jika hasil riset itu secara terus-menerus disampaikan kepada publik dan dilakukan oleh lembaga yang berwenang, ia akan dianggap sebagai kebenaran. Kebenaran yang delutif dan setereotip. Stigma kejahatan terhadap narapidana dan perokok berlangsung dalam skema ini.

Sebagai delusi, ia hanya bisa efektif jika dilakukan dengan pendekatan paksa, baik melalui jalan politik atau uang. Seperti Hitler yang berhasil melarang warganya merokok dan menghukum berat tentara Nazi yang ketahuan merokok. Publik terkecoh, karena Hirler sesungguhnya sedang menggelorakan kebencian rakyatnya terhadap musuh abadinya Amerika. Ia melakukannya dengan memerolok suku asli Amerika Indian, yang menciptakan rokok, sebagai: “Kemurkaan orang kulit merah terhadap orang kulit putih sebagai balas dendam karena telah diberi minuman keras”. Untuk kepentingan politik tersebut, ia bahkan sampai harus menghentikan kebiasaan merokok 40 batang sehari.

Stigma kejahatan akan terus dilakukan oleh kekuatan politik dan uang sepanjang terdapat kue di pusaran isu tersebut. Ia akan disematkan kepada siapapun bahkan jika harus ditempuh dengan mereduksi kebenaran.

Salam dongeng!
Hasan Aoni, Omah Dongeng Marwah

ShareKirimkanShare

BeritaTerkait

Fakta Ilmiah Yang Susah Dijelaskan, 72 Jam Bersama 27 Cobra Berbahaya

Selasa, 25 Oktober 2022

‘Leave NO ONE behind’

Minggu, 16 Oktober 2022

MEWUJUDKAN (KEMBALI) SWASEMBADA GULA NASIONAL

Jumat, 14 Oktober 2022

MU Taklukan Omonia Nicosia 1-0 Dengan Susah Payah

Jumat, 14 Oktober 2022

BERITA TERBARU

Awak Angkutan Mikro Bus di Banyumas Mogok ‘Ngompreng’. Apa saja yang mereka tuntut?

Senin, 30 Januari 2023

Sekitar 100 awak armada mikro bus mogok beroperasi dan memarkir kendararaannya di Lapangan Kecamatan Cilongok, Senin (30/1/2023) BANYUMAS - Ratusan...

Bung Iteng Kembali Pimpin PP Banyumas Hingga 4 Tahun Mendatang

Minggu, 29 Januari 2023

Bupati Banyumas Ir Achmad Husain membuka Muscab VII MPC Pemuda Pancasila, Minggu (29/1/2023). (Istimewa) BANYUMAS - Yudo F Sudiro SH...

Sukarno Dipengaruhi Freemason

Minggu, 29 Januari 2023

Kemanusiaan dalam Pancasila mendapat resonansi dalam asas-asas Freemason. PADA 21 Desember 1949, Pengurus Besar Provinsial Freemason Hindia Belanda mengirimkan telegram...

Gedung Bappenas Bekas Loji Freemason

Minggu, 29 Januari 2023

Di gedung ini anggota Freemason mengadakan pertemuan. Diambil alih untuk mahkamah militer kemudian menjadi kantor Bappenas. Gedung Bappenas pada 1930-an....

BANYUMAS RAYA

Awak Angkutan Mikro Bus di Banyumas Mogok ‘Ngompreng’. Apa saja yang mereka tuntut?

Senin, 30 Januari 2023

Sekitar 100 awak armada mikro bus mogok beroperasi dan memarkir kendararaannya di Lapangan Kecamatan Cilongok, Senin (30/1/2023) BANYUMAS - Ratusan...

Bung Iteng Kembali Pimpin PP Banyumas Hingga 4 Tahun Mendatang

Minggu, 29 Januari 2023

Bupati Banyumas Ir Achmad Husain membuka Muscab VII MPC Pemuda Pancasila, Minggu (29/1/2023). (Istimewa) BANYUMAS - Yudo F Sudiro SH...

Cilongok Memerah, Ratusan Ibu-ibu Bekelompok Berjuang Jadi Juara Lomba Senam Sicita

Minggu, 29 Januari 2023

Wakil Bupati Drs Sadewo Trilistiono menyambut para peserta Sicita di Cilongok, Minggu (29/1/2023). BANYUMAS - Kader, pengurus Partai Demokrasi Indonesia...

SK Kepengurusan DPC Partai Gerindra Banyumas Cantumkan Dua Nama Kades

Jumat, 27 Januari 2023

BANYUMAS - Surat Keputusan (SK) DPP Partai Gerindra tentang susunan personalia DPC Partai Gerindra Kabupaten Banyumas periode 2023 tertanggal 9...

POLITIK

NasDem : Kita Lagi Sidang Isbat, NasDem dalam Posisi on Call saja

Sabtu, 28 Januari 2023

POLITIK - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, Partai NasDem, Demokrat dan PKS terus mematangkan kesepahaman untuk membentuk Koalisi...

Peserta Pemilu Dibatasi Maksimal Hanya Punya 10 Akun di Medsos

Jumat, 27 Januari 2023

Seminar "Pers dan Pemilu Serentak 2024" di Jakarta, Kamis 26 Januari 2023. POLITIK - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI...

Uji Materi UU Pemilu, 8 Fraksi DPR Sebut Sistem Coblos Partai Kemunduran Demokrasi

Kamis, 26 Januari 2023

Simulasi pemungutan suara Pemilu 2024. (Liputan6/faizalfanani) POLITIK - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Supriansa berharap Mahkamah Konstitusi (MK)...

NasDem : Pembicaraan dengan Demokrat dan PKS Usung Anies di Pilpres Hampir Rampung

Kamis, 26 Januari 2023

Anies Baswedan saat diusung jadi Bacapres NasDem. (Dok. Istimewa) POLITIK - Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengatakan, penjajakan koalisi dengan...

HUKUM

Ilustrasi KPK.(Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

4 Buronan KPK yang Masih Berkeliaran

Sabtu, 28 Januari 2023

Ilustrasi KPK.(Tribun Jabar) HUKUM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih memburu sejumlah orang yang menjadi tersangka terkait kasus korupsi. Tercatat...

Terkait Salah Blokir Rekening Penjual Burung, KPK : Kami Sudah Kirim Data Lengkap

Sabtu, 28 Januari 2023

Juru Bicara KPK Ali Fikri. (Dok. Istimewa) HUKUM - Kasus salah blokir rekening yang dialami Ilham Wahyudi, pedagang burung asal Desa...

Buron kasus e-KTP, Paulus Tannos Masih Berkeliaran

Sabtu, 28 Januari 2023

Paulus Tannos (kiri). (Dok.istimewa) HUKUM - Buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus e-KTP Paulus Tannos sempat terdeteksi berada di...

EKONOMI

Usai Google, IBM dan SAP PHK Ribuan Karyawan

Jumat, 27 Januari 2023

Gedung IBM. (Net) EKONOMI - Dua perusahaan teknologi IBM dan SAP menjadi perusahaan yang bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)...

Kasus Tukang Becak, Bos Besar BCA : KTP & ATM itu Nyawa Kedua

Kamis, 26 Januari 2023

Semakin banyak fakta terungkap dari kasus pembobolan rekening BCA. (CNBC Indonesia) EKONOMI - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk...

Ilustrasi sembako

Harga Beras Kembali Naik, dari Medium Hingga Premium

Kamis, 26 Januari 2023

Ilustrasi beras EKONOMI - Harga seluruh jenis beras kembali naik pada hari ini Kamis (26/1/2023). Kenaikan tidak hanya terjadi pada...

NASIONAL

Dewan Pers : Konten Video akan Mendominasi di Medsos Daripada Teks

Kamis, 26 Januari 2023

Seminar Pers dan Pemilu Serentak 2024. (istimewa) NASIONAL - Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers Yadi Hendriana...

Netizen : Kok Sodetan Baru Dikerjain? Ini Kata Pengganti Anies

Kamis, 26 Januari 2023

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono NASIONAL - Proyek Sodetan Kali Ciliwung kembali jalan setelah 6 tahun mangkrak....

Stafsus Kemenkeu Minta PKS Tak Kelabui Publik soal Dana Haji

Kamis, 26 Januari 2023

Staff khusus Kemenkeu Yustinus Prastowo. NASIONAL - Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo membantah pernyataan politisi PKS Iskan...

RAGAM

Sukarno Dipengaruhi Freemason

Minggu, 29 Januari 2023

Kemanusiaan dalam Pancasila mendapat resonansi dalam asas-asas Freemason. PADA 21 Desember 1949, Pengurus Besar Provinsial Freemason Hindia Belanda mengirimkan telegram...

Gedung Bappenas Bekas Loji Freemason

Minggu, 29 Januari 2023

Di gedung ini anggota Freemason mengadakan pertemuan. Diambil alih untuk mahkamah militer kemudian menjadi kantor Bappenas. Gedung Bappenas pada 1930-an....

Akhir Riwayat Freemason di Indonesia

Minggu, 29 Januari 2023

Loji-loji Freemason ditutup pada masa pendudukan Jepang. Belum lama bangkit pasca perang, Sukarno melarangnya. Pengurus baru Freemason Indonesia pada 7...

OPINI

Rangga Sujali

Politik Lato-lato

Senin, 9 Januari 2023

Rangga Sujali Transaksional dan mahal, itulah yang terjadi di masa pertumbuhan dan karut-marut demokrasi di Indonesia. Wajah permusyawaratan perwakilan seperti...

Mengapa presiden di Indonesia harus dari suku Jawa?

Rabu, 4 Januari 2023

Anda tau dari 46 presiden AS, yang beragama Kristen Katolik hanyalah dua saja? Sisanya, jelas beragama Kristen Protestan walaupun beberapa...

Tags: desain purwokerto, jasa desain purwokerto, jasa desain grafis purwokerto, jasa desain banner purwokerto, jasa desain logo purwokerto, kursus desain grafis purwokerto, kursus desain purwokerto, kursus desain murah di purwokerto, desain web purwokerto, desain website purwokerto, jasa desain website purwokerto, foto 360 Purwokerto, virtual tour purwokerto, jasa admin medsos purwokerto, jasa smo purwokerto, jasa seo purwokerto, jasa medsos purwokerto, jasa pemasaran online purwokerto, jasa, digital marketing purwokerto, digital content markerting, jasa video purwokerto, medsos purwokerto
Selanjutnya

Bupati dan Camat Gercep Tangani Masalah Mbok Talem

Kisruh Internal Adem, Musancab PDI Perjuangan Target Maret Rampung

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami | Redaksi

Pedoman Media Siber | Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Banyumas
  • Politik
  • Hukum
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Ragam
  • Opini

© 2021 indiebanyumas.com