POLITIK, indiebanyumas.com– Status pernikahan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto mendapatkan sorotan media asing. Adalah Channel News Asia (CNA) dimana dalam artikelnya menuliskan, “Indonesia Elections 2024: No first lady? Frontrunner Prabowo’s single status turns spotlight on ‘state’s mother’ role”.
Dari tiga kandidat capres RI di 2024-2029 mendatang disebut hanya Prabowo Subianto yang berstatus single. Dengan melihat elektabilitas Prabowo yang tinggi dibanding calon lain, sampai 48%, di mana Anies Baswedan tertinggal sekitar 24% dan Ganjar Pranowo sekitar 21%, bisa saja ini menjadi fakta baru di kepresidenan Indonesia.
“Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bisa menjadi presiden pertama tanpa mitra (istri) dalam sejarah negara ini. Ketika persaingan semakin memanas, para ahli dan istri kandidat memperdebatkan pentingnya ibu negara, dan siapa yang mungkin mengisi peran tersebut,” tulis media itu dalam rangkuman artikelnya, dikutip CNBC, Jumat (9/2/2024)
Dijelaskan pula, sebenarnya Prabowo sebelumnya pernah menikah. Ia berumah tangga dengan Titiek Soeharto pada tahun 1983.
Titiek adalah anak dari presiden kedua RI Soeharto. Namun, saat sang mertua lengser pada tahun 1998, ia pun berpisah dengan Titiek.
Dalam artikelnya, CNA memuat bagaimana pentingnya peran ibu negara di RI, termasuk fungsi kenegaraan tertentu yang tidak selalu dapat ditangai presiden. Komentar pakar hukum tata negara lokal dari Universitas Andalas, Feri Amsari, dimuat meski ditekankan bagaimana konsep ibu negara juga tidak ditentukan oleh konstitusi Indonesia.
“Misalnya Ibu Tien Soeharto dan ibu Anie Yudhoyono istri presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. Ibarat permaisuri atau ratu di sebuah kerajaan,” ujarnya.
Dijelaskan bagaimana Ibu Tien memprakarsai pendirian rumah sakit pertama di Indonesia untuk pasien kanker. Ibu Ani pernah menjadi wakil ketua partai politik suaminya, Partai Demokrat.
Komentar lain juga dimuat, di antaranya Peneliti Pusat Penelitian Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Athiqah Nur Alami. Ia mengatakan ibu negara sebenarnya memiliki beberapa peran termasuk selama perjalanan dalam dan luar negeri presiden.
“Ibu negara yang mendampingi presiden dapat meningkatkan atau mendongkrak citra dan kredibilitas presiden,” kata Athiqah.
Fungsi ibu negara, masih CNA memuat pendapat yang sama, juga terlibat dalam diplomasi budaya dan mengikuti kegiatan sosial ketika ada kegiatan di luar negeri. Selain itu juga berperan sebagai motivator dan menyerap kekhawatiran masyarakat.
“Kami juga melihat contoh di mana ibu negara menggantikan presiden dalam kegiatan non politik seperti acara seremonial seperti peresmian sekolah dan kegiatan amal,” lanjut Athiqah.
Mengutip analis politik dari Universitas Atma Jaya Yoes Kenawas CNA pun menulis, bagaimana kemungkinan rujuk bisa terjadi antara Prabowo dengan mantan istrinya Titiek. Perlu diketahui, Titiek sendiri merupakan anggota partai Gerindra dan tampil bersama beberapa kali di depan umum.
Angga Saputra