Baturraden – Sebuah truk pengangkut zat kimia Natrium Hidroksida (NaOH) diduga mengalami rem blong di Jalan Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Senin (29/3/2021). Akibat kecelakaan tersebut, kernet truk meninggal dunia setelah terlempar pada saat truk terguling.
Menurut keterangan seorang warga sekitar, Budianto (35), sekitar pukul 12.20 WIB, dirinya sedang berada di depan rumah. Tiba-tiba dia mendengar suara klakson kendaraan dari arah utara, dan ada teriakan rem blong.
“Dari arah utara (jalan, red) ada suara blong-blong. Saat itu jalannya sepi menurun, memang kenceng banget saya lihatnya. Kemudian truk guling tiga kali,” ujar dia.
Kemudian, dia juga melihat satu orang terpental dari truk yang diduga kernet truk. Setelah truk terguling sebanyak tiga kali, kemudian truk bernomor polisi L 9038 UV tersebut terhenti di sebuah sawah.
Senada juga diungkapkan oleh Sukoco Wibowo (46), warga Desa Kemutug Lor RT 3 RW 5, meski dirinya tidak melihat langsung kejadian tersebut. Namun, dia mengaku sempat mendengar suara klakson dan suara benda keras.
“Rasanya juga seperti ada gempa, tanahnya bergerak. Saya keluar sudah melihat truk guling,” ujar dia.
Sementara, Kanit Laka Lantas Polresta Banyumas, Iptu R Manggala Agung mengatakan pengemudi truk yakni Firman Firdaus (23), warga Kampung Nanggor RT 9 RW 4, Desa Paniis, Kecamatan Korongcong, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Sementara, lanjutnya, sang kernet adalah Muhdi (50), warga Kecamatan Korongcong, Kabupaten Pandeglang.
“Kernet meninggal dunia, dalam perjalanan ke rumah sakit DKT. Untuk sopir mengalami luka dan tengah menjalani perawatan,” ujar dia.
Kanit menambahkan, truk tersebut merupakan truk pengangkut zat kimia NaOH dari Pelabuhan Merak, yang dikirimkan ke wilayah Baturraden. Hingga saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Untuk kendaraan nanti akan kami amankan terlebih dahulu, dengan menggunakan derek,” ujarnya.
Di sisi lain, kecelakaan tersebut, berdampak pada lingkungan. Cairan yang bocor dari truk tanki tersebut mengalir ke arah saluran irigasi, hingga masuk ke dalam kolam ikan warga.
“Informasi dari warga, dampaknya ikan-ikan pada mati,” ujar Babinsa Kemutug Lor, Serka Sunarto.