Purbalingga – Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, akan mengintensifkan program revitalisasi pasar pada 2021 sebagai salah satu upaya untuk menggerakkan perekonomian lokal.
“Program revitalisasi pasar perlu terus diintensifkan, tidak hanya untuk pasar milik pemda tetapi merambah pada pasar-pasar milik desa,” kata Bupati Purbalingga, Jawa Tengah Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Senin.
Ia menjelaskan selama lima tahun terakhir ada 13 pasar tradisional yang telah direvitalisasi oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
“Program revitalisasi pasar ini harus terus diintensifkan dan dilanjutkan,” katanya.
Bupati juga menambahkan bahwa program-program yang terkait dengan upaya pemulihan ekonomi harus terus digencarkan.
Menurut dia, selama 2020, banyak target pencapaian yang belum maksimal untuk meningkatkan kinerja perekonomian, karena kondisi pandemi COVID-19.
“Tetapi ini tidak hanya terjadi di Purbalingga karena dampak pandemi COVID-19. Pertumbuhan ekonomi kabupaten Purbalingga terakhir di 2019 adalah 5,65 persen dan di tahun 2020 menjadi minus 1,23 persen,” katanya.
Kondisi tersebut, kata dia, mengharuskan program-program pemulihan ekonomi yang sudah dijalankan, khususnya oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan harus makin diintensifkan.
“Contohnya adalah program revitalisasi pasar tradisional tadi, tahun ini Purbalingga mendapatkan alokasi bantuan untuk revitalisasi Pasar Bukateja dan tahun 2022 giliran revitalisasi Pasar Badog,” katanya.
Program lainnya, kata bupati, adalah melanjutkan pembangunan sentra-sentra industri seperti sentra industri gula kelapa, sapu glagah, sentra industri kain, sentra industri jamu gendong dan lain sebagainya.
“Kami berharap program tersebut akan dapat berjalan dengan lancar pada tahun 2021 ini,” katanya.
Sebelumnya, bupati mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan tiga program prioritas yang akan dilakukan di tengah pandemi yakni penekanan jumlah kasus COVID-19, pemulihan ekonomi dan perbaikan infrastruktur jalan.
“Saya dan Wakil Bupati Purbalingga H Sudono akan membenahi tiga isu krusial yang dihadapi masyarakat Kabupaten Purbalingga,” katanya.
Ia memastikan upaya penurunan kasus COVID-19 di Purbalingga akan terus diintensifkan, terlebih lagi pada saat ini sedang dijalankan program vaksinasi.
“Demikian juga persoalan pemulihan ekonomi akibat COVID-19, juga menjadi prioritas. Untuk masyarakat yang terdampak bahkan tidak bisa bekerja paling tidak bisa tersentuh program pemerintah,” katanya.