Cagar budaya di Banyumas segera bertambah menjadi 13 dari total 60 tempat yang telah diinventarisasi oleh pihak Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas.
Empat tempat bersejarah akan menambah daftar cagar budaya di Banyumas yang semula baru sembilan tempat yang telah ditetapkan.
Adalah satu gereja dan tiga situs megalitikum yang berada di wilayah Banyumas sedang diusulkan dan menunggu penetapan sebagai cagar budaya.
“Kemarin kita usulkan ada Gereja Sokaraja, dan tiga situs peninggalan megalitikum di Baseh, di Datar, dan di Sambirata,” kata Kasi Sejarah, Purbakala, dan Permuseuman Dinporabudpar Banyumas, Arif Rachman Achamadi pada Rabu, 17 Maret 2021.
Rachman menambahkan bangunan Gereja Kristen Indonesai (GKI) Sokaraja diusulkan untuk menjadi salah satu cagar budaya seperti permintaan pemilik bangunan tersebut.
“Kalau yang gereja ini atas permintaan pemilik dan kami tinjau ke sana,” lanjut Rachman.
Kabid Kebudayaan Dinporabudpar Banyumas, Destianto, menambahkan bahwa akan ada peninjauan dari Tim Yogyakarta mengenai keempat tempat tersebut.
“Tiga situs dan satu gereja dan besok dari Tim Yogyakarta akan datang kemari untuk meninjau sebagai tindak lanjut kita (Dinporabudpar Banyumas) pengajuan untuk penetapan,” kata Destianto pada Rabu.
Ia menjelaskan tempat-tempat yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya di Banyumas diantaranya SMA N 1 Purwokerto, SMA N 2 Purwokerto, SMP N 1 Purwokerto, SMP N 2 Purwokerto, Komplek Kabupaten Banyumas, Pendopo Sipanji.
Selain itu, Tugu Cangkulan Pertama atau Tugu Pembangunan (Tugu Pancasila/Soekarno) yang berlokasi di depan Bank Indonesia Purwokerto, Masjid Saka Tunggal Cikakak, dan Masjid Nur Sulaiman Sokaraja.
“Untuk inventarisasi jalan terus mencari obyek baru. Target penetapan (cagar budaya di Banyumas) ada. Per tahun target penetapan empat sampai lima cagar budaya ,” kata Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani pada Portal Purwokerto, Rabu.***