Meski sudah tak lagi muda, kumpulan eks bintang sepak bola asal Kecamatan Kawunganten, Cilacap, PS Bintang Senja, terus kompak menggelar pertandingan persahabatan di berbagai wilayah. Belum lama ini Tur pantai selatan telah mereka selesaikan. PS Bintang Senja melakoni sekurangnya enam pertandingan persahabatan melawan klub-klub luar kecamatan seperti Kroya, Jeruklegi, Wangon, Hingga Kebumen. Dan rencananya, dalam waktu dekat, mereka akan menggelar turnamen sepakbola usia 35 tahun ke atas di Kawunganten, dengan menunggu ijin dari pihak terkait.
Setidaknya terdapat nama-nama beken di skuad PS. Bintang Senja, yakni Saikun Husen (Ketua), Warsono Rachman (Pengurus), Andi Rahmanto (Bojong) , Gege Lasoro (Kubangkangkung), Wakabayashi (Bojong), Muji Resa Dikrama (Kubangkangkung), Saryo (Bojong), Mujiono (Bojong), Teguh Gandiwa (Sidaurip), Paman Ngadimin (Grugu), Yatiman Cunduk (Kawungatnen Kota), Anang Julindra (Kawunganten Lor), Suratno (Binangun), Iskandar Djalil (Kubangkangkung), Alul Ibukota (Kawungatnen Kota), Anang Fregie Pancala (Kawunganten Lor),Sugeng Budiyatno (Ujungmanik), Nurkholis (Kawunganten Lor), Budi Rachmadi (Bojong), Lidra Priambodo (Ujungmanik), Fahmi Amrullah (Ujungmanik), Bani Parid (Ujungmanik), Fajar Kamerun (Kawunganten Lor), Moch. Ikhsanudin (Grugu), Kristian Ade Chandra (Kawunganten Lor),, Heppy (Kubangkangkung), Gipsy (Kubangkangkung), Arief Rochman (Bojong), Irawan Efendi (Bojong) dan banyak pemain masukan baru lainnya.
Tim ini dipimpin oleh Saikun Husen yang merupakan salah satu legenda hidup sepakbola asal Desa Bojong, Kawunganten.
Saikun Kepada indiebanyumas.id, mengatakan, komunitas sepak bola ini awalnya hanya iseng untuk bermain bola, namun kini telah menjadi wadah utama para pemain sepakbola berusia lanjut di Kawunganten. Tim ini terbentuk pada tanggal 20 Agustus 2019.
“Filosofi sepakbola PS. Bintang Senja adalah untuk mempererat tali silaturahmi dengan semua pemain. Hiburan, reuni, menjaga kesehatan dan juga selfi” ucap Saikun Husen disebuah kesempatan.
Dia menambahkan, “Kumpulan para pemain sepuh ini adalah kelompok yang telah memahami aturan sepakbola dengan baik, dan selalu melakoni tiap pertandignan dengan santun. Mereka hanya ingin berbagi serta memberi contoh kepada sesama mantan pemain sepakbola lain bahwa usia hanyalah soal angka, setiap pemain tua masih bisa terus melanjutkan hobi mereka”.
“Kami bukan haus kemenangan, tapi hanya ingin berbagi pelajaran dan contoh bermain sepak bola. Kami murni komunitas yang ingin memberi teladan,” katanya.