CILACAP – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, masa peralihan musim hujan ke kemarau atau pancaroba di Kabupaten Cilacap, secara umum berlangsung dalam bulan April sampai dengan Mei 2021. Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, masa pancaroba di Cilacap diperkirakan akan berlangsung sampai dengan bulan Mei 2021. Setelah itu, musim akan beranjak ke kemarau.
Teguh menyampaikan, masa pancaroba memiliki beberapa karakteristik. “Cuaca pada masa pancaroba gampang mengalami perubahan. Bisa saja pagi atau siang cerah, namun dalam waktu singkat sudah turun hujan lebat,” kata Teguh Wardoyo.
Ia menambahkan, hujan pada masa pancaroba sering bersifat lokal. Bisa saja, hujan mengguyur satu wilayah, namun pada wilayah lainnya tidak. Hujan pada masa pancaroba sering disertai dengan petir. Pada masa transisi itu juga rentan sekali terjadi angin kencang, atau puting beliung. “Tidak menutup kemungkinan, hujan lebat disertai petir dan angin kencang atau puting beliung sekaligus. Tentu saja, hal itu perlu diwaspadai,” katanya.
Suhu udara pada masa pancaroba, lanjut dia ada kecenderungan naik, sehingga terasa lebih panas. “Suhu udara yang normalnya 32 derajat celcius, bisa mencapai 33-34 derajat celcius,” ujar dia.
Terkait bencana di masa pancaroba, menurut Teguh yang perlu diwaspadai adalah potensi angin kencang atau puting beliung. Potensi hujan lebat disertai petir juga perlu diantisipasi. “Untuk potensi bencana tanah longsor bisa saja terjadi di masa pancaroba. Hanya, tingkat kerawanannya cenderung lebih ringan ketika dibandingkan saat musim hujan. Namun, potensi bencana tetap perlu diwaspadai,” katanya.
Musim hujan di Kabupaten Cilacap saat ini diperkirakan akan berlangsung selama 8 bulan, mengacu prakiraan BMKG. Musim hujan di Kabupaten Cilacap secara umum sudah berlangsung sejak bulan Oktober 2020 lalu. Kemudian, musim hujan itu diperkirakan akan berakhir dalam bulan Mei 2021 mendatang.