
PURWOKERTO – Pemerintah Kabupaten Banyumas sudah menyiapkan kebijakan terkait larangan mudik lebaran Idul Fitri 2021. Aspem Kesra Setda Kabupaten Banyumas Didi Rudwianto mengatakan, sampai saat ini belum menerima surat resmi terkait larangan mudik.
“Larangan tertulis kami belum terima, Ini baru pernyataan Menteri PMK. Tapi sebetulnya kita sudah menyiapkan seperti pengalaman tahun lalu,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa pertimbangan pihaknya menyiapkan kebijakan menghadapi larangan mudik itu. Salah satunya adalah, menginginkan agar ritme PPKM mikro yang sudah menunjukkan hasil positif tetap stabil.
“Jangan sampai PPKM mikro yang sudah berhasil, banyak desa yang sudah zona hijau nanti ada yang mudik jadi tidak terkendali tambah klaster baru. Sehingga PPKM mikro sudah mulai mendata keluarga yang mau pulang atau tidak pulang, kapan pulang, mau naik apa,” jelasnya.
Lanjut, ia katakan, untuk desa agar menyiapkan tempat isolasi mandiri. Untuk pendanaannya ia sebut menggunakan dana desa.
“Desa menyiapkan isolasi mandiri. Karena rumah di desa kecil-kecil. Mereka harus menyiapkan di balai desa, atau sekolah atau fasilitas lain,” tuturnya.
Lebih jauh, jika berkaca pengalaman tahun lalu ia sebut, pasti ada yang mudik meski ada larangan mudik.
“Pengalaman tahun lalu pasti tetap ada yang mudik. Yang naik sepeda motor dan mobil pribadi sulit dikendalikan,” jelasnya.
Selain isolasi mandiri di desa ia katakan, GOR Satria dan juga Baturraden juga akan diaktifkan untuk isolasi.
“GOR tetap kita siapkan, walaupun ada vaksinasi selama 2 bulan. Baturraden juga kita siapkan. Kita tunggu petunjuk dari pusat. Kita, tetap akan mengendalikan mudik,” terangnya.
Untuk antisipasi ia ingin agar yang akan mudik didata. Ini agar memudahkan saat pelaksanaan kebijakan terkait mudik lebaran.
“Walaupun nekat pulang tapi terdata. Di keluarga itu ada komorbid atau tidak. Jika iya harus isolasi. Prinsipnya kita siap melaksanakan antisipasinya sampai tingkat RT RW,” pungkasnya. (aam)
