KEBUMEN – Kepedulian Ppenyintas Covid-19 atau orang yang telah sembuh dari virus corona di Kebumen cukup tinggi. Hal ini terlihat dari tingginya minat para penyintas Covid-19 dalam mendonor plasma konvalesen.
Hingga kini tak kurang dari 10 hingga 15 orang perharinya yang mendaftar untuk mendonorkan plasma konvalesen di PMI Kebumen.
Plasma konvalesen yakni plasma darah dari pasien yang telah sembuh atau penyintas Covid-19. Hal ini digunakan untuk terapi plasma konvalesen bagi penderita Covid-19.
Terapi plasma konvalesen adalah terapi yang dilakukan dengan mendonorkan plasma orang yang telah sembuh dari Covid-19 kepada kepada pasien yang masih terinfeksi.
Meski peminat cukup tinggi, namun belum ada cara untuk penyimpanan darah plasma konvalesen. Ini menjadi kendala tersendiri.
Hal itu disampaikan Kepala Pelayanan Masyarakat PMI Kebumen Dr Yuanita Citra Safitri.
Dia mengatkan, PMI Kebumen belum bisa menyetok darah plasma konvalesen. Pasalnya umurnya sangat singkat, hanya 1×24 jam. Dalam waktu tersebut sudah harus segera ditransfusikan kepada pasien.
Yuanita membenarkan jika permintaan darah plasma konvalesen cukup tinggi. Para penyintas Covid-19 yang mendaftarkan diri untuk donor plasma konvalesen juga cukup tinggi.
Namun, skrining plasma lebih rumit daripada donor darah biasa. Sehingga banyak para pendonor yang gagal pada skrining awal. Meski banyak pendaftar, namun mencari pendonor plasma, jujur saja masih sangat kesulitan. Karena banyak pendonor yang gagal di skrining awal,” tuturnya, Selasa (27/7).
Dikatakan, usia 18 hingga 60 tahun menjadi salah satu persyaratan untuk donor plasma. Selain itu berat badan minimal 55 kilogram dan diutamakan laki laki.
Apabila perempuan, diutamakan belum pernah hamil dan tidak memiliki penyakit penyerta. Selain itu, HB sama seperti pendonor biasanya yakni 12,5 sampai 17 dan tensi darah 150/90 sampai 100/70. (mam)