Purwokerto – Eskalasi pandemi Covid–19 berdampak sangat signifikan terhadap ketersediaan stok darah yang ada PMI Kabupaten Banyumas.
“Saat ini stok darah dalam keadaan sangat kritis terutama golongan darah A dan O yang hanya cukup untuk 1-2 hari. Setiap harinya PMI Kabupaten Banyumas membutuhkan darah sebanyak 182 kantong untuk memenuhi kebutuhan darah pasien yang ada di Rumah Sakit,” ungkap Sadewo Tri Lastiono, usai dilantik sebagai Ketua PMI Kabupaten Banyumas masa bakti 2021-2026, oleh Ketua PMI Jateng dr Imam Triyanto MPH, Sabtu (20/3/2021) di Pendapa Sipanji.
Ketersediaan darah diprediksi akan semakin menipis menjelang bulan Ramadhan dan bahkan akan habis. Apabila stok darah sampai kosong atau 0, maka akan terjadi kekacauan dalam pelayanan darah. Dimana akan terjadi banyak konflik antara Rumah sakit, keluaga pasien dan PMI. Dimana keadaan tersebut, akan berefek pada kerugian di masyarakat.
Sadewo Tri Lastiono yang didampingi Pengurus PMI Bidang Yansoskesmas dan Donor Darah dokter G Wulandari dan Kepala Unit Donor Darah PMI Banyumas dokter Ivone Rusyandari menyampaikan bahwa saat ini UDD PMI Kabupaten Banyumas terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan darah pasien. Namun sampai saat ini hanya bisa memenuhi 152 kantong darah / hari.
Hal itu dikarenakan adanya pendonor yang masih menunda donornya di masa pandemi, ada beberapa penyelenggara donor yang sedang tidak aktif (sekolah dan perguruan tinggi) dan instansi penyelenggara yang sampai saat ini belum menyelenggarakan lagi kegiatan donor serta adanya vaksinasi Covid–19 membuat pendonor harus menunda donornya setelah 2 minggu dari vaksin ke-2. (spj)