BANYUMAS – Musim kemarau selalu menimbulkan potensi kebakaran hutan dan lahan. Di wilayah Kabupaten Banyumas, peristiwa kebakaran lahan baru saja terjadi di Grumbul Jombor Desa Cipete RT 3 RW 3 Kecamatan Cilongok, Rabu (31/07/2024) malam. Lahan dengan luas sekitar 500 m², disambar kobaran api.
Kebakaran itu terjadi karena kondisi akibat kemarau menyebabkam semak belukar dan rerumputan lahan menjadi kering dan mudah terbakar. Sehingga memicu api semakin menjalar dan membesar. Apalagi lahan tersebut terdapat pohon-pohon kayu.
“Luas lahan terbakar kurang lebih 500 persegi,” kata kepala BPBD Banyumas Budi Nugroho, Kamis (01/08/2024).
Informasi sementara yang berhasil dihimpun, api berawal dari orang yang melakukan pembakaran kayu. Tanda disadari kemudian merambat dan membakar tumpukan sampah. Sampai akhirnya api membesar, dan membakar pepohonan kayu disekitar lahan.
“Beruntung tidak sampai merambat ke pemukiman warga, karena jarak lahan terbakar dengan rumah rumah sekitar 200 meter,” katanya.
Begitu menerima laporan, personel BPBD mendatangi lokasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan operasi pemadaman. Unsur yang terlibat TNI/Polri, Damkar, Satlinmas Inti dan Relawan gabungan, serta Pemdes Desa Cipete dan Warga sekitar sedang melakukan penanganan darurat.
Pukul 21.04, Armada Damkar ke 2 sampai di Lokasi TKK. Beberapa kali armada damkar maupun tangki BPBD melakukan isi ulang air. Sebab air Armada Damkar habis, namun api belum padam.
“Baru sekitar pukul 02.00 wib bara api sudah tidak terlihat dan tim pemadaman kembali ke unit masing – masing,” ujarnya.
Budi mengimbau kepada masyarakat, untuk lebih berhati-hati ketika akan melakukan pembakaran, baik sampah atau kayu di lahan terbuka. Sebab, saat ini kondisi udara kering, tanaman juga kering, yang menjadikan mudah terbakar.
Selain potensi kebakaran hutan dan lahan, musim kemarau juga kerapkali dirasakan dampaknya bagi warga yang tinggal di wilayah rawan kekeringan yang berdampak pasa krisis air. (Angga Saputra)