INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Ganjar Tinjau Simulasi Bencana di Kebumen

Senin, 12 April 2021

Kebumen – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melihat rangkaian simulasi bencana siklon tropis Seroja dan Odette yang dilakukan di Desa Jladri, Buayan, Kebumen, Minggu (11/4/2021).

“Jadi kita mendapatkan peringatan dari BMKG terkait kondisi cuaca. Kemarin terjadi siklon tropis di NTT dan akan berdampak. Salah satu yang mendapat peringatan itu Jawa Tengah, khususnya di wilayah selatan,” ujar Ganjar usai simulasi, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya.

Maka, pihaknya telah menginventarisasi wilayah yang rawan mulai dari Wonogiri, Kebumen, Purworejo, Cilacap dan sebagian Banyumas.

“Latihan ini (simulasi bencana) penting karena biar orang merasakan dalam menyiapkan diri (hadapi bencana). Harapannya tiap daerah bisa seperti ini,” imbuhnya.

Terdapat tiga adegan simulasi bencana yang dilakukan yakni ketika terjadi tanah longsor, banjir bandang dan angin puting beliung. Warga memperagakan langkah apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana, bagaimana saling memberikan pertolongan kepada warga lain, terutama lansia dan anak-anak dari ancaman bencana tersebut.

Dengan ini, harapannya warga mampu menghadapi bencana yang datangnya tak dapat diduga sebelumnya dan mereka bisa dengan cepat menyelamatkan diri, saling menolong mengikuti rute evakuasi hingga sampai di titik pengungsian akhir.

Simulasi ini juga menggunakan alat tradsional kentongan sebagai sistem peringatan dini agar masyarakat segera menuju ke pengungsian melalui jalur evakuasi.

Ganjar menegaskan, jika terkendala menggunakan alat modern, masyarakat bisa memanfaatkan alat tradisional.

“Sistem peringatan dini bisa gunakan alat tradisional, kentongan. Nanti bisa kerjasama dengan Babinsa, Babinkamtibmas dan lainnya,” jelasnya.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menuturkan bahwa pelaksanaan simulasi ini berjalan lancar. Ditargetkan sebanyak 449 desa tangguh bencana (destana) di tahun 2022 mendatang.

“Untuk saat ini baru 60 Destana. Sedangkan target kami di tahun 2022 sudah selesai semua yakni 449 Destana. Nanti 2024 kami tingkatkan menjadi keluarga tangguh bencana,” tandasnya.

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Sambut Ramadan, Komunitas Sepeda Purbalingga Bakti Sosial Bersihkan Masjid

Selanjutnya

Tradisi Nyadran di Lereng Gunung Slamet, Menikmati Masakan Daging Kambing di Area Makam

Selanjutnya

Tradisi Nyadran di Lereng Gunung Slamet, Menikmati Masakan Daging Kambing di Area Makam

Relaksasi Kredit Lanjut hingga 31 Maret 2022, Ini Rinciannya!

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com