NASIONAL, indiebanyumas.com – Ekonom Senior Indef, Faisal Basri belum lama ini tiba-tiba menantang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiaman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berserta anak buahnya yakni Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto untuk berdebat mengenai persoalan hilirisasi di dalam negeri.
Bagi Faisal Basri konsep hilirisasi ala pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah sesat. Bahkan, ia tak segan untuk mengajak Co-Captain Timnas pasangan Capres dan Cawapres AMIN yakni Tom Lembong.
“Konsep (hilirisasi) yang sangat sesat, saya bisa debat deh sama Luhut, saya terbuka gitu, Anda organisir saja. Saya sama Tom Lembong deh berdua lawan Luhut dengan Seto,” ucapnya dalam diskusi publik Indef ‘Tanggapan Atas Debat Kelima Pilpres’ menguti CNNIndonesia, dikutip Selasa (6/2/2024).
Menurut Faisal, setelah debat itu terealisasi, masyarakat bisa sepaham dengan dirinya bahwa hilirisasi adalah konsep sesat. “Semua bisa selesai menunjukkan betapa sesatnya hilirisasi ini,” kata Faisal.
Sebagaimana diketahui, bahwa Tom Lembong juga pernah melemparkan kata bahwa hilirisasi yang dikerjakan oleh pemerintahan Presiden Jokowi ugal-ugalan. Pernyataan itu lantas dibantah Luhut, ia bilang hilirisasi seharusnya dapat dilihat datanya secara jangka panjang, terlebih harga komoditas mengalami naik turun. Termasuk untuk komoditas nikel yang saat ini harganya tengah terkerek naik.
Luhut menyebut, kalau dilihat selama 10 tahun terakhir ini, harga nikel dunia itu ada di angka sekitar US$ 15 ribu per ton. Angka tersebut mengalami kenaikan sejak 2014-2019, periode dimana pemerintah RI mulai melakukan hilirisasi, harga rata-rata nikel saat itu hanya US$ 12 ribu per ton.
“Jadi saya gak ngerti bagaimana Tom Lembong memberikan statement seperti itu bagaimana anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang anda dukung saya sedih lihat anda,” kata Luhut dalam sebuah postingan di Instagram @luhut.pandjaitan, dikutip Kamis (25/1/2024).
Oleh sebab itu, ia pun meragukan intelektualitas dari seorang Tom Lembong. Sebab karakternya dinilai tidak bagus. Bahkan apa yang dilakukan Tom Lembong ini juga mendapat komentar dari cucunya.
Cucu Luhut mempertanyakan bagaimana bisa seorang Tom Lembong yang merupakan seorang mantan menteri, kini malah menjelekkan pemerintahannya sendiri.
“Bagaimana opung ada seorang mantan menteri yang bicara menjelek-jelekan pemerintahnya sendiri dimana padahal waktu yang lalu dia bekerja di situ. What kind of personality is this opung? Dia bilang gitu,” ujarnya.
Angga Saputra