PURBALINGGA – Menjelang operasional perdana Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) pada 22 April, kendala penerbangan berupa tiang listrik di landasan pacu atau runway sudah teratasi.
Hal itu diungkapkan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purbalingga Agus Winarno, Rabu (14/4).
“Sudah dialihkan menjadi sambungan dalam tanah, sejak Minggu kemarin,” ungkapnya.
Diketahui, keberadaan tiang listrik di ujung runway Bandara Jenderal Besar Purbalingga, dikhawatirkan mengganggu aktivitas penerbangan. Total ada enam tiang listrik yang harus dipindah. Empat di sisi luar runway yang ada di wilayah Desa Kemangkon. Sedangkan dua lainnya di sisi yang berada di Desa Wirasaba
Pemindahan enam tiang listrik sempat alot. Sebab, PLN enggan memindahkan ketika diminta oleh PT Angkasa Pura II, selaku operator pembangunan Bandara JBS. Hal itu membuat Pemkab Purbalingga turun tangan untuk melakukan negosiasi.
Diberitakan sebelumnya, keberadaan tiang listrik di ujung runway berdampak pada terganggunya aktivitas landing dan take off pesawat. Ada enam tiang listrik yang dipindah.
Dikhawatirkan jika tak dipindah maka aktivitas penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga bisa terganggu. Idealnya untuk melakukan landing atau pun take off, sudut pendaratan atau terbang seminimal mungkin. Namun, jika ada tiang listrik maka sudut minimal tak bisa didapatkan.
Bahkan, keberadaan tiang listrik diklaim bisa menimbulkan kecelakaan pesawat jika tak dipindah. (tya)