INDIE BANYUMAS
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

PTM Seluruh SD dan SMP di Banjarnegara, Sepulang Sekolah Setiap Kelas Disemprot Disinfektan

Minggu, 6 Juni 2021

BANJARNEGARA – Seluruh sekolah setingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Banjarnegara telah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (TPM).

Kebijakan ini tentunya dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19.

Nurrohman mengatakan, karena digelar masih di masa pandemi, pihaknya memerhatikan betul protokol kesehatan.

Selepas siswa pulang sekolah, setiap hari, pihak sekolah menyemprot seluruh kelas dan tempat- tempat yang biasa disentuh siswa maupun guru menggunakan disinfektan.

“Biasanya dilakukan sore setelah siswa pulang, penjaga menyemprot setiap kelas, ” kata Nurrohman Guru SMP Negeri 2 Punggelan, Sabtu (5/6/2021)

Penyemprotan disinfektan ini untuk mematikan kuman tak terlihat yang mungkin menempel di benda-benda di lingkungan sekolah.

Ini bagian dari upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid 19.

Dengan cara itu, diharapkan lingkungan sekolah steril dari bakteri atau kuman yang bisa mendatangkan penyakit bagi tubuh manusia.

Sarana pendukung protokol kesehatan semisal alat penyemprot, disinfektan, hand sanitizer, hingga alat cuci tangan diadakan oleh pihak sekolah.

Nurrohman mengatakan, selain penyemprotan disinfektan, protokol kesehatan harus dipatuhi warga sekolah.

Semisal mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak melalui pembatasan jumlah siswa yang masuk kelas.

Siswa yang suhunya di atas normal ketika dites menggunakan pengukur suhu akan dirujuk ke Puskesmas untuk menjalani perawatan.

“Biasanya kerjasamanya sekolah dengan Puskesmas, ” katanya

Sebagai guru, Nurrohman pun menyambut positif pemberlakuan PTM di SD dan SMP.

Menurut dia, dengan pembelajaran tatap muka, guru justru bisa mengontrol para siswanya agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Ini berbeda ketika para siswa belajar di rumah, dimana guru tidak bisa memonitor aktivitas para siswanya.

Para siswa yang bermain dan mengabaikan prokes di luar selama PTM belum diterapkan tidak akan terpantau oleh guru.

Ini tentu juga berisiko bagi penularan Covid 19. (Khoirul Muzakki)

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

20 Jamaah Pengajian di Buluspesantren Dilakukan Rapid Test secara Acak, Berikut Hasilnya

Selanjutnya

Haji 2021 Ditiadakan, Keberangkatan 1.146 Calon Haji Banyumas Kembali Tertunda

Selanjutnya

Haji 2021 Ditiadakan, Keberangkatan 1.146 Calon Haji Banyumas Kembali Tertunda

Harga Ikan Air Tawar Sudah Normal, Pembeli Masih Sepi

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com