BANYUMAS – Sri Wahyu Pancaningsih Agus Nur Hadie, menjadi Ketua Antar Waktu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Banyumas masa Bakti 2019-2024 menggantikan Ketua sebelumnya Yulnetri Junaidi. Serah terima jabatan dilakukan pada Jumat (4/10/2024) di Pendopo Si Panji Purwokerto.
Yulnetri Junaidi sendiri mengemban sebagai Pj Ketua Antar Waktu Dharma Wanita menggantikan Rahayu Wahyu Budi Saptono yang telah memasuki purna tugas setahun lalu.
Ketua Dharma Wanita yang baru Sri Wahyu Pancaningsih Agus Nur Hadie mengajak seluruh anggota DWP untuk bergerak, bersama visi dan misi Dharma Wanita Persatuan yang telah dicanangkan sebelumnya, dan menjadikan Dharma Wanita Banyumas dapat menjadi contoh keberhasilan dan inspirasi bagi organisasi lainnya
“Saya tidak akan bisa berbuat tanpa dukungan dan pertisipasi aktif dari seluruh anggota. Untuk itu saya mohon dukungan dan kita bersama-sama melaksanakan program-program yang telah dicanangkan sebelumnya, disisa waktu yang ada,” katanya.
Sementara itu, Sekda Banyumas Agus Nur Hadie mengatakan prosesi serah terima jabatan merupakan bagian dari proses organisasi yang wajar dan harus dijalankan dengan baik untuk memastikan kelangsungan organisasi.
Sekda menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Yulnetri Junaidi, atas dedikasi, kerja keras, dan pengabdiannya selama menjabat sebagai Pj Ketua Antar Waktu Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Banyumas.
Agus juga mengucapkan selamat kepada Sri Wahyu Pancaningsih, yang hari ini secara resmi memulai amanah sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Banyumas yang baru.
“Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran untuk melanjutkan program-program yang telah ada serta menciptakan inovasi baru yang semakin memajukan DWP Kabupaten Banyumas. Kita berharap DWP Kabupaten Banyumas akan semakin solid, kreatif, dan berkontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat,” katanya.
Sekda menambahkan Dharma Wanita Persatuan sebagai organisasi yang beranggotakan para istri Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tugas yang sangat penting, yaitu mensejahterakan keluarga.
Dalam konteks ini, kata Agus, peran DWP bukan hanya terbatas pada kesejahteraan fisik dan ekonomi, tetapi juga mencakup kesejahteraan sosial, mental, dan spiritual. Ibu-ibu DWP harus mampu menjadi teladan bagi keluarganya, menjadi sosok yang menginspirasi suami dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara, serta mendidik anak-anak untuk menjadi generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan berintegritas.
“Dharma Wanita juga memiliki peran sebagai saudara yang baik untuk sesama. Sebagai istri dari ASN, kita harus mampu menunjukkan sikap kebersamaan, gotong royong, dan saling membantu dalam berbagai situasi. DWP harus hadir sebagai organisasi yang peduli, bukan hanya kepada anggotanya, tetapi juga kepada masyarakat luas. Kita harus terus berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, baik di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, maupun kesejahteraan sosial,” lanjutnya. (Yoga Cokro)