Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan masyarakat khusunya di Banyumas dan pada umumnya di Pulau Jawa sejak jaman dahulu sampai sekarang turun temurun tetap melaksanakan berbagai kegiatan menjelang datangnya bulan yang penuh berkah yang dikenal dengan Tradisi Nyadran atau Sadranan
Meskipun tak semeriah pada jaman dahulu Tradisi Sadranan tetap berjalan menjadi salah salah satu tanda bahwa masyarakat masih mempertahankan kearifan dan kekayaan daerah yang ada agar tak punah seiring dengan pergeseran tata nilai dan perubahan peradaban.
Tanpa kita sadari tradisi nyadran atau sadranan banyak mengandung nilai nilai pendidikan ,bud pekerti, sosial kemasyarakatan dan lain lainnya.
Secara umum kegiatan Nyadran atau Sadraanan diberbagai pelososk desa -desa adalah sebagai berikut
1.Kerja Bakti
Lingkungan yang bersih dan sehat adalah ajaran agama Islam .Dengan lingkungan sehat dan bersih maka menjadi ikhtiar atau tindakan preventif menjauhkan diri penyakit. karena Kebersihan dan Kesehatan sangat mahal harganya
Membersihkan daerah sekitar pelataran makam dan jalan desa , masjid ,mushola tempat pemandian dan tempat lainnya.
Kerja Bakti atau Kerigan (bhs bms) menjadi ajang berkumpul antar warga ,bersilaturahmi,bekerjasama,saling tegur sapa,menjadi tali pengikat persaudaraan .
2.Saling Kirim Makanan
Mengirim makanan menggunakan rantang kepada keluarga,kerabat dekat ,sesepuh,ulama dan tokoh lainnya baik yang dekat,maupun yang berada di luar desa merupakan tradisi Sadaranan
Mengirim makanan merupakan bentuk kecerdasan sosisal yang mencerminkan sebuah kesholehan sosial pada masyarakat.saling berbagi kepada sesama atas nikmat rizki yang diberkan oleh Alloh SWT
Dalam ajaran agama Islam pendidikan sosial sudah diajarkan tentang berbuat baik kepada kerabat dekat, tetangga dan kepada sesama orang muslim juga sudah diperintahkan-Nya ..
3.Saling Berkunjung Ke Rumah
Bersilaturahmi kepada orangtua ,saudara dekat,sahabat ,guru dan orang-orang berjasa dalam kehidupan dengan mendatangi rumahnya,Memohon maaf atas salah dan khliaf atas segala tutur kata,perilaku baik yang disengaja maupun tidak sengaja.
Berkunjung ke rumah orang yang dituakan ,kerabat,sahabat dan teman dekat ,ulamas dan tokoh masyarakat dikandung maksuk untuk merkukuh tali persaudaraan dan,persahabatan ,
Mempererat tali silaturahmi agar saat menjalani ibadah puasa terbebas dari kesalahan membentuk pribadi yang pemaaf dan pribadi yang mengakui kesalahan -kesalahan kepada sesama.
4.Ziarah Kubur
Berbakti kepada orang tua tidak hanya saat orang tua masih hidup, namun ketika sudah meninggalpun sebagai seorang anak harus tetap memiliki akhlak yang baik terhadap orang tua.
Jika ketika masih hidup seorang anak berbakti kepada orang tua dengan cara patuh dan taat kepada keduanya, ketika orang tua sudah ada di alam kubur seorang anak yang sholeh tentu akan selalu mendoakan kedua orangtuanya di alam kubur.
Termasuk mendoakan para guru,ulama,pahalawan dan tokoh tokoh masyarakat lainnya yang sudah berjasa terhadap suatu desa yang ditempatinya sekarang.
5.Kenduri
Kenduri dilakukan oleh seluruh warga yang mengikuti nyadran. Seluruh warga bertemu di daerah sekitar pelataran makam. Sebelum acara dimulai, beberapa warga menyempatkan untuk saling tegur sapa dan melakukan obrolan dengan warga lain yang hadir.
Kegiatan ini menjadi ajang bertemunya seluruh masyarakat desa yang pada hari biasa belum tentu bisa bertemu dalam satu tempat yang sama dengan alasan sibuk bekerja. Saat melakukan kenduri, tidak ada perbedaan dalam status sosial, kekayaan maupun jabatan.
Di dalam pelataran makam tersebut semuanya sama sebagai hamba Allah yang akan melakukan ibadah kepada-Nya yaitu berdoa, membaca ayat-ayat al-quran, dan tahlil yang mana semua itu dipanjatkan kepada Allah semata. Sehingga kegiatan selametan atau
6.Mandi Di Sungai (Padusan)
Mandi dilakukan oleh warga dengan pergi kesungai atau ke belik atau ke pancuran yang ada disekitar desa. Mandi yang dilakukan biasanya idengan melakukan keramas ,
Jaman dahulu sebelum hadirnya shampo rambut .Mencuci rambut kepala atau keramas menggunakan batang padi (damen) yang telah menguning kemudian dibakar diambil abunya .
Mandi dilakukan sore hari sesudah sholat asyar atau menjelang satu hari melakukan ibadah puasa.dikenal dengan istilah Padusan
Mandi di sungai merupakan bentuk membersihankan diri dari hadast besar dan hadast kecil agar badan kita saat memasuki bulan puasa dalam kondisi suci.
Karangnangka 13 Maret 2020