PURWOKERTO – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), disertakan dengan penutupan dan penyekatan jalan. Hal itu ditujukan mengurangi mobilitas masyarakat, agar tidak bepergian jika bukan karena kepentingan mendesak.
Untuk sektor esensial tidak akan merasa dampaknya pada penyekatan jalan. Sebab diperlakukan khusus. Akan dibukakan jalan oleh petugas yang jaga. Termasuk salah satunya yaitu kendaraan pengirim kebutuhan pokok.
“Kalau jalan yang ditutup memang harus putar balik cari jalan lain, tapi kalau disekat masih bisa diberi jalan,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas, Retno Wulandari.
Dia mengatakan, tentu saja supir dan rekannya menyertakan surat tanda registrasi pekerja (STRP) dan sertifikat vaksin.
Dengan demikian, tidak ada dampaknya untuk stok kebutuhan pokok di Banyumas. Masih aman terkendali. Dan harganya pun stabil.
“Ada naik turun harga tapi masih terkendali,” katanya.
Retno mengharapkan agar tidak terjadi panic buying. Berbelanja sesuai kebutuhan. Sehingga stok aman dan harga terkendali.
“Sampai sekarang tidak ada panic buying di Banyumas,” imbuhnya.
Dia pun menambahkan, selama PPKM ini para pedagang agar bersabar. Pasti ada dampak untuk kesehatan dan perekonomian. Di mana diharapkan dari sisi kesehatan, penyebaran virus bisa terkendali. Namun dari sisi ekonomi, banyak pengusaha yang terdampak karena sepinya pembeli.
Menurutnya, kemungkinan setelah tanggal 26 Juli mulai pelan-pelan dilonggarkan. Tidak langsung dibuka untuk penutupan dan penyekatan jalan. Dan perekonomian semakin membaik. (ely)