Cilacap – Permintaan susu kambing Cilacap mulai meningkat akhir-akhir ini. Selain memiliki kandungan gizi yang tinggi, susu kambing murni produk peternak milenial Cilacap dikenal tidak berbau khas kambing (prengus). Bahkan karena banyaknya permintaan dari luar daerah, produksi susu kambing Cilacap masih belum cukup memenuhi permintaan pasar.
Kepala Dinas Pertanian Cilacap Supriyanto menyampaikan, bahwa pihaknya sedang mengembangkan potensi peternak milenial dalam bidang produksi susu kambing berkualitas. Pasalnya dari produksi yang ada saat ini, permintaan pasar terus alami peningkatan.
“Potensi kami mendorong kepada peternak milenial, salah satu yang diharapkan lebih lanjut adalah peternak susu kambing mulai bergerak naik. Namun permasalahannya stok kita belum mencukupi permintaan pasar, peluang masih sangat terbuka,” ujar Supriyanto, Kamis (25/03).
Menurut Supri, peternak kambing produksi susu masih terbatas. Bahkan, baru ada di beberapa tempat saja seperti Kawunganten, Karangpucung dan Sebagian kecil di Jeruklegi.
“Jenis kambingnya Sanem impor dan ada peranakannya, meski bukan varietas asli Indonesia namun sudah diadaptasikan kondisi di sini, tingkat produktivitasnya lebih bagus dibanding dengan yang lokal,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk saat ini ketersediaan produksi belum mencukupi untuk wilayah Cilacap. Dari kapasitas produksi baru mencapai sekitar 100 liter perhari.
“Untuk kebutuhan padahal lebih dari 500 liter setiap harinya. Permintaan dari Jakarta luar biasa, bahkan mereka mau inden (pesan) setengah bulan sebelumnya,” jelasnya.
Meskipun memiliki prospek dan potensi besar di kalangan peternak milenilal, namun pihaknya mesti tetap menjaga mutu dan kualitas.
“Kita harus hati-hati, karena saat produk booming bisa jadi masalah, dimana kebiasaan meniru produk masih menjadi budaya kita, sehingga kualitas perlu diperhatikan,” tambahnya.