Purwokerto – Meskipun menjadi skala prioritas, namun vaksin untuk kalangan lansia di Kabupaten Banyumas pencapaiannya masih jauh dari target. Dari total target 260.000 orang lansia, yang saat ini sudah divaksin baru pada kisaran 10.000 orang.
Masih sedikitnya lansia yang mendapatkan vaksin Covid-19 ini, karena keterbatasan stok vaksin yang dikirimkan oleh pusat ke daerah. Sementara vaksin juga harus dibagi untuk beberapa skala prioritas lainnya, seperti tenaga pelayana publik, calon haji dan lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Sadiyanto mengatakan, lansia memang menjadi salah satu skala prioritas yang mendapatkan vaksin. Namun pemberian vaksin juga bergantung pada stok vaksin yang dikirimkan oleh pusat ke Banyumas.
“Untuk vaksin terhadap lansia masih jauh dari target, baru sekitar 10.000 orang, padahal yang kita ajukan ada 260.000 orang lansia,” katanya, Senin (22/3).
Lebih lanjut Sadiyanto menjelaskan, mengingat keterbatasan stok vaksin, maka pemberian vaksin untuk lansia diprioritaskan bagi yang usianya sudah di atas 60 tahun. Demikian pula dengan tenaga pelayanan publik yang juga menjadi prioritas vaksin saat ini. Dinkes Banyumas mengutamakan pelayan publik yang usianya di atas 50 tahun.
“Pengiriman vaksin ini kan bertahap, sehingga kita harus pandai-pandai membuat skala prioritas. Ketentuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prioritas vaksin untuk lansia, tenaga pelayanan publik, tenaga kesehatan dan untuk calon haji. Karena semua golongan tersebut jumlahnya sangat banyak, maka kita prioritaskan yang usianya lebih lanjut,” terangnya.
Kabupaten Banyumas mengajukan alokasi vaksin Covid-19 untuk 1.176.000 orang. Sampai saat ini, jumlah yang sudah diberikan vaksin baru pada kisaran 30.000 orang. Sehingga masih jauh dari target pengajuan.
“Sekarang ini, hampir semua dinas ataupun kantor meminta untuk dilakukan vaksin. Demikian juga untuk golongan masyarakat, banyak yang menanyakan kapan mendapatkan vaksin. Sementara stok vaksin kita menunggu kiriman dari pusat,” tuturnya.