BANYUMAS – Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar memimpin apel pagi pegawai Kemenag Banyumas pada Senin (7/10/24) di Halaman Kantor Kemenag Banyumas.
Selain sebagai bentuk perkenalan kepada OPD serta stakeholder di Banyumas, apel kali ini juga secara simbolis dilakukan dalam rangka memberikan bantuan santunan Jaminan Kematian dan Kecelakaan BPJS Ketenagakerjaan kepada 4 penerima santunan.
Mereka merupakan guru Madin (madrasah diniyah), guru TPQ (Taman Pendidikan Alquran), guru pondok pesantren, serta penderes di Kabupaten Banyumas.
Pj Iwanuddin dalam sambutannya menuturkan salam perkenalan dan mengajak kepada para pegawai untuk ikut menyelesaikan masalah yang ada di Kabupaten Banyumas, seperti kemiskinan ekstrem, stunting, pengangguran dll dengan sebaik mungkin demi kesejahteraan masyarakat Banyumas
“Mari perangi masalah yang ada di Banyumas. Kita semua ini ikut memberikan peran penting dalam penyelesaian permasalah di Banyumas,” ujarnya
Ia menuturkan seorang pemimpin sudah seharusnya memberikan contoh dengan baik dalam mensejahterakan masyarakat karena sudah seharusnya pemimpin yang baik memberikan dampak baik juga untuk masyarakat yang dipimpinnya
“Saya suka blusukan sendiri, terjun ke masyarakat. Mohon dibantu, mari kita semua lebih peduli lagi kepada lingkungan sekitar,” tuturnya
Ibnu Asaduddin Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah mengaku terharu dengan datangnya Pj Iwanuddin sebagai pemimpin apel, pasalnya hal tersebut merupakan yang pertama di kemenag Banyumas
“Merupakan sejarah. Apel pagi dipimpin langsung oleh PJ. Dan diantara dinas-dinas serta organisasi lainnya. Kemenaglah yang pertama,” tuturnya
Dengan datangnya Pj Iwanuddin, ia merasa bahwasannya pemimpin Banyumas merupakan sosok yang low profile, mudah dikomunikasikan dan senang turun ke lapangan
Terkait penyerahan simbolis santunan BPJS Ketenagakerjaan Ibnu Asaddudin menerangkan terdapat 4 penerima bantuan hari ini yakni guru madin, guru tpq, guru pondok pesantren serta penderes karet
“Masing-masing ada yang menerima sebesar 42 juta, 84 juta dan 118 juta. Uang tersebut merupakan klaim atas wafatnya peserta BPJS yang merupakan pasukan kementerian agama,” ungkapnya
Ia menerangkan pihaknya bekerjasama dengan takmir mesjid, baznas, unit pengumpul zakat untuk mendaftarkan ratusan guru honorer, ustad-ustadzah TPQ, Madin, Pondok Pesantren ke BPJS
“Ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah untuk masyarakat,” terangnya. (indiebanyumas)