Potensi bencana pergerakan tanah dan tanah longsor, di Kabupaten Banjarnegara terutama saat musim penghujan sangat tinggi. Bahkan Banjarnegara 68 persen, berada di zona rawan bencana tanah longsor dan pergerakan tanah.
Melihat tingginya potensi bencana longsor dan pergerakan tanah, seorang Pemuda Wanayasa Banjarnegara Havid Adhitama bersama Arifin Santoso dan tim Teknik ORARI Lokal Banjarnegara membuat alat pemantau pergerakan tanah yang diberi nama YH2AE LORA WARNING SYSTEM.
Kepada RRI Havid menjelaskan sistem kerja YH2AE LORA WS, bekerja berdasarkan seperti kinerja satelit. Yakni mengirimkan data analog, mengenai pergerakan tanah, lokasi, suhu dan kelembaban udara. Di suatu wilayah, yang di lokasi tersebut telah ditanam sejumlah sensor.
Setelah itu data dikirim melalui gelombang UHF dengan transmisi LORA, ke pusat data. Dari pusat data dikirim melalui jaringan internet ke masyarakat atau ke instansi terkait.
Sedangkan daya listrik, untuk sensor yang di tanam di sauatu tempat mempergunakan tenaga surya.
“Kami mengadopsi cara kerjanya untuk diterapkan pada medan terestrial. Satelit terestrial ini dapat mengirimkan data pemantauan dari lokasi terpencil tanpa memiliki ketergantungan pada jaringan internet” jelas mahasiswa Unnes itu kepada RRI Sabtu ( 13/3/2021).
Diungkapkan oleh Havid, sistem dan alat telah dilakukan ujicoba. Hasilnya berfungsi dengan baik, tinggal diproduksi secara masal.
Selain itu, YH2AE LORA WS telah dipresentasikan di hadapan Bupati Banjarnegara beberapa hari lalu.
Sementara itu, Arifin menambahkan keunggulan alat tersebut selain rendah daya juga memiliki kapasitas yang baik untuk komunikasi data melalui radio
“Ini sebuah teknologi baru yang belum begitu lumrah dipakai di Indonesia. Banjarnegara akan menjadi yang terdepan jika menerapkan teknologi ini” tambahnya.
Jika peringatan mengenai pergerakan tanah, telah dikirim ke penguna sehingga masyarakat yang berpotensi terdampak bisa menyelamatkan diri.
Data tersebut juga dapat diinterpretasikan oleh instansi yang berwenang untuk menentukan langkah yang tepat dalam mitigasi bencana tanah longsor di Banjarnegara.
Dalam pengembanganya ke depan, data dan notifikasi dari alat tersebut bisa diakses oleh masyarakat secara langsung melalui aplikasi ponsel ataupun aplikasi chating Telegram yang di integrasikan menjadi Bot otomatis. (RA).