INDIE BANYUMAS
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Orang Tua Pasien CTEV : “Anak Saya Kini Bisa Beraktivitas Normal Berkat Penanganan di RSOP Purwokerto”

CTEV Bukan Kelainan yang Menakutkan, Bisa Dikoreksi Tanpa Operasi

Peringatan World Clubfoot Day di RSOP Purwokerto, Sabtu (21/6/2025).

Sabtu, 21 Juni 2025

Eko, warga Purbalingga, berbagi pengalamannya sebagai orang tua dari dua anak yang lahir dengan kondisi Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) atau kaki pengkor. Ia menceritakan bagaimana proses penanganan medis yang dijalani kedua anaknya, hingga kini keduanya dapat beraktivitas secara normal.

“Anak pertama kami lahir di Jogja pada tahun 2015. Saat lahir, langsung diketahui bahwa kaki kirinya mengalami CTEV. Awalnya kami melakukan rawat jalan di Jogja. Setiap minggu harus bolak-balik ke sana, cukup merepotkan,” ujar Eko.

Namun, Eko kemudian mendapat informasi dari kakak iparnya bahwa RSOP Purwokerto menyediakan layanan penanganan CTEV. Sejak saat itu, penanganan dilanjutkan di RSOP Purwokerto.

“Anak kedua kami juga lahir di Jogja, dan sejak awal penanganan CTEV-nya kami langsung percayakan ke RSOP. Perkembangannya sangat baik,” tambahnya.

Eko mengaku bahwa saat ini akses informasi dan literasi kesehatan sudah semakin mudah, sehingga orang tua yang memiliki anak dengan kondisi serupa tidak perlu takut atau putus asa.

“CTEV memang termasuk cacat lahir, tapi bukan sesuatu yang tidak bisa ditangani. Di RSOP ini terbukti bisa diperbaiki dan anak bisa kembali beraktivitas normal,” katanya.

Perbedaan hasil penanganan sangat terlihat. “Untuk anak kedua, kakinya yang tadinya seperti huruf L, kini sudah bisa menapak normal. Anak pertama kami menjalani operasi pada usia 3 bulan, sedangkan anak kedua bahkan sudah bisa dioperasi sejak usia 2 minggu,” jelasnya.

Menanggapi dugaan bahwa kondisi ini merupakan penyakit turunan, Eko menyampaikan bahwa keluarganya sudah melakukan penelusuran kepada para sesepuh, namun tidak ditemukan riwayat serupa.

“Ya mungkin ini adalah anugerah dari Tuhan agar kami lebih bersyukur. Alhamdulillah, sekarang kedua anak kami dalam kondisi sehat dan aktif. Tidak ada kendala berarti,” ucapnya penuh syukur.

Namun, Eko tetap memberikan perhatian khusus terhadap aktivitas anak-anaknya. “Kalau lompat-lompat terlalu tinggi, masih saya batasi karena tulangnya masih dalam masa pertumbuhan. Sebagai alternatif, saya kenalkan dengan olahraga renang,” pungkasnya. (Angga Saputra)

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

CTEV Bukan Kelainan yang Menakutkan, Bisa Dikoreksi Tanpa Operasi

Selanjutnya

Kuasa Hukum Venty: Bumdesma Jati Makmur Sah Menjalankan Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir

Selanjutnya
Kuasa Hukum Venty: Bumdesma Jati Makmur Sah Menjalankan Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir

Kuasa Hukum Venty: Bumdesma Jati Makmur Sah Menjalankan Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir

Stafsus Menteri Kebudayaan Harap Literasi di Banyumas Menguat

Stafsus Menteri Kebudayaan Harap Literasi di Banyumas Menguat

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com