BANYUMAS – Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas (DKKB) menggelar Festival Tari Banyumas di Alun-alun Kecamatan Banyumas, Minggu, (22/9/2024). Agenda itu merupakan rangkaian dari kegiatan Banyumas Aesthetic Kota Lama yang bertujuan untuk mendorong kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal.
Koordinator Lapangan Banyumas Aesthetic Kota Lama, Dafa Antar Panggayuh mengatakan, Festival Tari Banyumasan diikuti oleh 38 kelompok tari dari sanggar-sanggar kesenian tradisional dari Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Cilacap.
Para peserta ini terbagi menjadi dua kategori yaitu kelompok usia 7 hingga 12 tahun dan usia 13 hingga 20 tahun. Adapun jenis tari yang dipentaskan ada tiga tari, yaitu tari Gambyong Banyumasan, Cipat Cipit Banyumasan dan Baladewa.
Dafa menambahkan pada festival tari Banyumasan, para peserta akan dipilih oleh dewan juri untuk mendapatkan penghargaan dari panitia.
“Kami akan memilih lima terbaik dari masing-masing kategori berdasarkan hasil penilaian dewan juri untuk mendapat penghargaan,” katanya saat ditemui di sela-sela acara.
Dafa menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kesenian tradisional Banyumasan dan memperkenalkan kebudayaan Banyumas kepada generasi muda terutama para pelajar.
“Sekarang banyak dance, K-Pop yang digandrungi anak-anak muda. Banyumas juga memiliki jenis tari sendiri. Hari ini kami sajikan dalam festival untuk mendorong generasi muda lebih mengenali tari-tari banyumasan dan untuk melestarikannya,” ujar dia.
Oleh karena itu, Dafa berharap Festival Tari Banyumasan dapat menjadi agenda rutin yang digelar setiap tahun, sebab festival ini menjadi satu langkah terbaik untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Banyumas kepada warga Banyumas itu sendiri, khususnya anak-anak muda yang notabene merupakan penerus generasi, sebelum mengenalkan ke orang luar.
“Harapan kami dengan digelarnya acara ini kami mendorong masyarakat Banyumas dapat melestarikan budaya lokal,” katanya.
Setelah Festival Tari Banyumasan, rangkaian acara akan dilanjutkan dengan pentas fragmen tari Banyumasan dengan mengambil cerita Kamandaka Ciptarasa serta screening dan diskusi film Banyumasan.
Rangkaian Banyumas Aesthetic Kota Lama digelar selama empat hari dari Kamis (19/9) hingga Minggu (22/9). Program ini merupakan salah satu inisiatif penting DKKB untuk tahun 2024 yang diputuskan dalam Rapat Kerja awal tahun.
Wakil Ketua Umum DKKB, Bambang Widodo menjelaskan bahwa Banyumas Aesthetic Kota Lama memiliki tiga misi utama.
Pertama, pelestarian seni budaya Banyumasan yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal.
Kedua, pemajuan seni budaya Banyumasan, yang berarti mendorong seni budaya Banyumasan agar tetap relevan dan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Ketiga, pendayagunaan seni budaya sebagai basis ekonomi kreatif, yakni memanfaatkan seni budaya sebagai modal utama untuk meningkatkan kapasitas ekonomi bagi pelaku seni dan masyarakat di sekitarnya. (indiebanyumas)