Akhir Tahun Jalan Penghubung Gerilya-Soedirman Dibuka
PURWOKERTO – Jalan baru penghubung dari Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto dengan Jalan Gerilya melewati kawasan ‘Kota Satelit’ rencananya dibuka akhir tahun ini. Semula ditargetkan akhir tahun 2020 lalu, namun karena terkendala penganggaran dari APBN, sehingga harus mundur setahun.
Sarana infrastruktur yang sudah terbangun, yakni jembatan Bung Karno, di atas Taman Edukasi Sumber Daya Air (Tesda) Sungai Kranji, dan pengerasan jalan utama, sebagian sudah aspal hotmix.
Untuk melengkapi kawasan tersebut, pada tahun ini juga bakal dibangun patung Bung Karno dan patung Garuda Pancasila, sebagai penanda identitas mengapit posisi Jembatan Bung Karno.
“Akhir tahun ini, proyek yang didanai dari APBN selesai, dan sekarang sudah masuk tahap pelelangan. Kalau ini selesai, jalannya mulai kita buka,” kata Bupati Banyumas, Achmad Husein, Senin (15/3/2021).
Di kawasan tersebut, kata dia, untuk semua instalasi baik listrik, air, telekomunikasi dibuat terintegrasi dibawah tanah. Tidak boleh ada pemasangan kabel memakai tiang atau melintang di atas.
“Untuk pembangunan taman, tahap pertama kita bangun taman UMKM dan dimulai pembangunan Masjid Raya Seribu Bulan. Pemancangan peretama direncanakan pas peringatan Nuzulul Qur’an,” katanya.
Bupati mengatakan, terkait penyelesaian pembangunan Jalan Bung Karno yang molor, seharusnya akhir tahun 2020 sudah berfungsi. Molornya jadwal peresmian disebabkan karena kesalahan estimasi waktu.
Awalnya, rencana pembangunan kawasan tersebut dapat dilakukan pada awal tahun dan dilaksanakan pada anggaran perubahan. Namun, ternyata pemerintah pusat menyetujui pelaksanaan pembangunan pada APBN induk tahun 2021 ini.
“Untuk proyek jalan tersebut (Gerilya-Soedirman), mayoritas memakai uang APBN, jadi kita harus mengikuti skema perencanaan anggaran pemerintah pusat,” tandasnya.
Kepala Dinas Pekerjaaan Umum (DPU) Irawadi mengatakan, di kawasan Kota Satelit Purwokerto, letak patung Bung dan patung Garuda Pancasila rencananya akan mengapit muka jembatan Bung Karno. Patung Bung Karno dibangun di atas Sungai Kranji atau sebelah barat jembatan. Sedangkan sebelah timur jembatan diletakkan patung Garuda Pancasila.
“Posisi dibawah dibuat plasa untuk menempatkan posisi patung. Desain sedang kita matangkan. Ini sebagai penanda identitas saat masuk kawasan itu (kota satelit-red),” terangnya.
Pembangunan Masjid Raya Seribu Bulan, lanjut Irawadi, tahap awal pembangunan tiang pancang pondasi disiapkan anggaran sekitar Rp 6 miliar. Posisi masjid raya berhadapan dengan posisi alun-alun.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan DPU, Widodo Sugiri menambahkan, untuk penyelesaian pelebaran jalan dan sarana utilitas pendukung dan bangunan pelengkap seperti talud dan drainase, disiapkan anggaran Rp 30,8 miliar dari APBN. Saat ini sudah masuk tahap klarifikasi pelelangan.
“Tengah kawasan itu nanti ada bundaran dibangun, antara pertemuan Jalan Bung Karno dengan jalan yang akan masuk ke komplek perkantoran, masjid raya, gedung DPRD dan perkantoran pemkab. Posisinya di selatan alun-alun dan masjid raya yang saling berhadapan,” jelasnya. (aw-2)