Kisruh permasalahan di tubuh Partai Demokrat kian memanas setelah adanya Kongres luar biasa (KLB) yang mengangkat Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Zaki Mubarak menilai KLB Demokrat telah melanggar banyak hal.
“Kasus KLB ini memperlihatkan bagaimana etika dan adab politik telah dilanggar,” ujarnya kepada GenPI.co belum lama ini. Zaki menilai upaya pengambilalihan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) oleh kubu Moeldoko sebagai tindakan yang ngawur.
“Intervensi Moeldoko ini adalah tindakan ngawur yang sangat merusak sendi-sendi berdemokrasi dan sistem kepartaian di Indonesia,” imbuhnya. Diketahui sebelumnya, KLB Partai Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (5/3) memutuskan kepemimpinan AHY demisioner.
Sebagai penggantinya, pihak yang menyelenggarakan KLB menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026. (*)