Banyumas, indiebanyumas.id – Ketua DPC Forum Nasional Bhinneka Tunggal Ika Banyumas, N Ageng Wicaksono SH mengatakan, Polri harus segera melakukan langkah cepat dalam menangani peristiwa pemukulan dalam acara pagelaran budaya Jaran Kepang di Sumatera Utara. Advokat yang akrab disapa Hani ini khawatir akan timbul potensi yang mengarah pada konflik horizontal jika tidak ada tindakan cepat, dan tegas.
“Polri dalam hal ini, Kapolda Sumut harus melakukan tindakan cepat dan tegas untuk menghindari potensi yang lebih buruk. Apalagi saya mendengar antara kedua belah pihak saling lapor,” tegas Hani.
Kata Hani, aksi yang dilakukan atas nama lembaga tersebut sudah merupakan aksi radikal yang berpotensi menimbulkan konflik horizontal di tengah-tengah masyarakat.
“Apalagi belum lama ini telah terjadi beberapa peristiwa terorisme, rencana maupun dugaan tindakan sama dimana aparat kepolisian sampai mengamankan lebih dari 60 orang teduga kasus terorisme,” kata mantan aktivis mahasiswa yang kini berprofesi sebagai lawyer ini.
Hani juga mengharapkan tindakan tegas dari jajaran aparat kepolisian bisa segera dilakukan. Apabila sampai ragu-ragu dalam menangani persoalan yang menurutnya sangat sensitif ini, Kapolri harus segera bertindak.
“Banyak harapan-harapan dari masyarakat ketika pucuk kepemimpinan korps Bhayangkara kini berada di pundak Jenderal Listyo Sigit,” katanya.
Peristiwa pembubaran gelaran seni Jaran Kepang oleh sejumlah orang dari organisasi masyarakat memenuhi linimasa hampir di seluruh portal media online sejak kemarin, Rabu (7/4/2021). Pemberitaan itu mencuat setelah beredar tayangan video sejumlah orang dari organisasi masyarakat membubarkan pertunjukan kesenian jaran kepang lewat postingan media sosial. Kelompok tersebut melakukan aksi pembubaran tersebut dengan dalih pertunjukkan itu bertentangan dengan ajaran Islam.
Dalam rekaman video tersebut, tampak terjadi aksi adu jotos hingga peludahan terhadap seorang perempuan yang juga merupakan anggota Paguyuban Jaran Kepang. Portal berita detik.news menuliskan, sekelompok orang yang terlibat dalam aksi pembubaran gelaran seni Jaran Kepang berasal dari Forum Umat Islam (FUI). Ditulis juga dalam laman detiknews, dalam video terlihat salah seorang anggota FUI sempat meludahi warga.
Keributan terus berlanjut hingga terjadi adu pukul antara anggota FUI dan sejumlah warga. Adu pukul itu akhirnya berhenti setelah warga lainnya mencoba melerai keributan. Disebutkan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (2/4) pekan lalu. Anggota FUI disebut membubarkan kegiatan karena menganggap kegiatan itu syirik.
“Laskar Khusus Umat Islam FUI DPD Medan membubarkan pertunjukan seni budaya kuda kepang atau yang lazim disebut jaranan karena dianggap syirik,” tulis pengunggah video dikutip detiknews.
Oleh : Arifa Chorunisa
Editor : Angga Saputra