SOROTAN, indiebanyumas.com– Satu keluarga yang diduga melakukan bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara, dikabarkan sudah dua tahun tidak menempati apartemen tersebut.
Mereka yang terdiri dari kedua orang tua dan dua anaknya berpamitan sekitar dua tahun lalu saat masa pandemi Covid-19.
Nur, salah seorang tetangga mereka mengungkapkan bahwa keluarga ini tersebut sempat berpamitan akan pindah ke Solo.
“Bilangnya mau pindah ke Solo, pas Covid-19 pindah,” kata Nur saat ditemui di depan apartemen, Rabu (14/3) dikutip CNN Indonesia.
Saat itu, Nur mengaku tidak tahu alasan keluarga tersebut pindah. Nur juga tidak mengetahui apakah hunian mereka dijual saat pindah.
Sejak keluarga tersebut pindah, Nur mengaku tidak pernah berkomunikasi lagi. Ia baru mengetahui keluarga tersebut terjun bunuh diri setelah menonton berita.
Ia mengatakan pada Sabtu (9/3) atau hari kejadian baru pulang ke apartemen ketika malam hari.
“Pas jatuh saya baru pulang malam, udah ditutup,” katanya.
Nur mengaku kenal dan sering berkomunikasi dengan keluarga itu. Nur mengatakan keluarga itu ramah dan baik kepada tetangga.
“Enggak ada berantem sesama tetangga. Suka dipanggil namanya Cici Aciu,” ujarnya.
Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas karena diduga melakukan aksi bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3).
Keempatnya adalah pria berinisial EA (50), perempuan AIL, laki-laki JWA (13) dan perempuan JL (16).
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan keempat korban tiba di apartemen sekitar pukul 16.02 WIB dengan menggunakan mobil Grand Max.
Ady menyebut berdasar rekaman di CCTV, EA sempat mencium kening tiga anggota keluarganya itu sebelum terjun.
“Para korban ini masuk dalam lift, terekam (dalam CCTV), ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas,” kata Agus, Senin (11/3).
Polisi hingga kini masih menyelidiki motif di balik aksi bunuh diri satu keluarga tersebut. Termasuk, mendalami keluarga tersebut sedang dalam kondisi terlilit utang.
Hingga Rabu siang, garis polisi masih dipasang di depan apartemen. Ada plastik hitam yang dipasang menutupi area diduga tempat jatuhnya korban.
Angga Saputra