Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu lokasi Proyek SIMURP (Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project) siap mendukung program utama Kementan. Rangkaian pelaksanaan kegiatan SIMURP tahun 2021 difokuskan untuk kelompok tani utama, didukung dengan kelompok tani satelit (kelompok tani di luar kelompok SIMURP) untuk mengembangkan tekonologi Climate Smart Agriculture (CSA).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan kepada seluruh jajarannya, harus mensukseskan program-program utama Kementan tanpa terkecuali Proyek SIMURP.
“Program-program utama Kementan lainnya yang harus didukung diantaranya Kostratani dan peningkatan pemberdayaan petani dan penyuluh. Semuanya merupakan kunci keberhasilan pembangunan pertanian dan pembangunan pertanian dimulai dari penyuluhnya, dengan meningkatkan kapasitas dan keterampilan penyuluh sehingga produksi pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia tercapai,” ujar SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menegaskan kembali bahwa CSA merupakan kunci andalan SIMURP sehingga harus betul-betul dipahami oleh seluruh pelaksana SIMURP Pusat dan daerah.
“Kegiatan CSA bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim, mengurangi risiko gagal panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta meningkatkan pendapatan petani di khususnya di Daerah Irigasi Proyek SIMURP. Implementasi CSA juga wajib diterapkan oleh seluruh pengelola SIMURP baik di Pusat maupun di daerah,” ujarnya.
Hal senada disampaikan kembali oleh Ir. Herta Ekoprapti yang merupakan alumni Training of Master (ToM) sekaligus Penyuluh Pertanian Pendamping Program SIMURP pada Sosialisasi SIMURP tahun 2021 di Aula Gedung KJF Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan tersebut diikuti oleh penyuluh pertanian alumni Training of Trainer (ToT) dan penyuluh pertanian calon pendamping kelompok tani satelit dari BPP kecamatan Rakit dan BPP kecamatan Wanadadi.
“Masih banyak yang harus diperbaiki untuk Tahun 2021, untuk itu dihimbau agar masing-masing BPP segera melakukan finalisasi data CPCL kelompok tani utama dan kelompok tani satelit. Selain itu, calon pelaksana kegiatan SIMURP 2021 dan jadwal kegiatan mendukung pelaksanaan teknologi CSA di kelompok tani, dari mulai rembug tani hingga pelaksanaan kegiatan di lokasi demplot hingga menyusun usulan harus segera dilaksanakan,” ujarnya.
Selain itu, hal-hal yang disampaikan pada sosialisasi tersebut, mengacu pada hasil Sosialisasi Pedoman SIMURP 2021 yang telah dilaksanakan pada 26 – 28 Februari 2021 di Bogor. Sulasih, SP, salah satu peserta dari BPP Wanadadi merasa optimis, bahwa penerapan CSA atau pertanian cerdas iklim ini akan semakin luas dan mudah.
“Dengan adanya pengembangan kelompok tani satelit, sehingga tiga tujuan utama CSA lainnya, yaitu peningkatan IP, produksi dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca, akan semakin mudah tercapai,” tutupnya.