INDIE BANYUMAS
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Harga Beras Masih Tinggi, Mendag: Karena Pengaruh Masa Tanam Padi yang Mundur

Kamis, 14 Maret 2024

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan harga beras di tanah air. Namun Zulhas menyebut, saat ini harga beras masih tinggi, karena dipengaruhi masa tanam padi yang mundur, sehingga masa panen juga mundur.

Kata dia, hal ini menyebabkan produksi dalam negeri turun, sementara di seluruh dunia juga mengalami hal yang sama.

“Tentu solusi permanen sudah banyak yang dikerjakan, nggak cukup waktu saya kira untuk menjelaskan. Tapi sekali lagi teorinya kan supply and demand. Panennya pindah waktu, pasti suplainya berkurang, karena suplainya berkurang, kalau kita mintanya itu terus, maka harga akan naik,” kata Zulkifli dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (13/3/2024).

Zulkifli mengatakan, harga beras di tingkat global saat ini juga tinggi, dan sulit mendapatkan beras dari negara lain.

“Waktu saya baru jadi menteri itu harganya 460 dollar per ton, sekarang sudah hampir 700 pak. Itu juga dapatnya tidak mudah, karena berbagai negara juga melarang karena produksinya turun,” imbuhnya.

Meski begitu, Zulhas memastikan, harga beras saat ini sudah tidak akan naik, dan mulai turun meskipun tidak signifikan.

“Harga beras dalam negeri sudah tidak naik, turun relatif, karena masih kecil turunnya, antara Rp50, Rp100 ya, tapi sudah mulai karena produksi sudah mulai ada, bulan Maret ini kan sudah mulai panen, tapi panennya belum panen raya. Panen raya itu bulan depan sampai bulan Mei,” imbuhnya.

Sebelumnya di tempat terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut, sulit untuk menjadikan harga beras sesuai dengan HET. Penyebabnya harga beras naik karena harga gabah juga naik.

“Kalau kita lihat Januari, Februari, Maret, itu memang kita di bawah tahun lalu. Ini penjelasan kenapa kita perlu mempersiapkan, nanti bukan dibilang penjelasan informasi ini, tapi Badan Pangan harus menyampaikan bahwa kita harus punya stok sebelumnya, supaya Bulog itu punya cadangan pangan di atas 1,2 juta ton,” kata Arief saat rapat bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (13/3/2024).

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

KEHILANGAN INDONESIA BERDAULAT

Selanjutnya

Dugaan Kecurangan Selesaikan Lewat Hukum, Negara Demokrasi Tak Kenal Pengadilan Rakyat

Selanjutnya

Dugaan Kecurangan Selesaikan Lewat Hukum, Negara Demokrasi Tak Kenal Pengadilan Rakyat

Pasca Pemilu: Perubahan Politik, Manfaat, dan Harapan

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com