BANYUMAS – Harga ayam potong di pasaran pasca Idul Adha 2021 kembali jatuh ke angka Rp 15 ribu perkilogram di tingkat konsumen.
Dengan kondisi inilah, sejumlah peternak mengaku harus mencari alternatif pakan ternak dan bibit ayam yang lebih murah di pasaran.
“Kalau pakan ternak harganya tetap tinggi, kami yang rugi.
Maka kami cari mitra yang bisa memberikan harga pakan ternak yang sesuai.
Sehingga tak rugi,” ujar peternak ayam potong asal Pekuncen, Amin Subekti.
Selain itu banyak peternak yang juga mencari bibit ayam potong yang juga relatif standar. Dengan kondisi inilah diharapkan dapat menekan biaya operasional sekarang ini.
“Intinya kami tekan operasional produksi seminimal mungkin.
Karena jika tak seperti itu, kami tak bisa menikmati keuntungan,” jelasnya.
Pedagang ayam potong asal Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Taryono (42) mengatakan kemarin (25/7) harga ayam potong Rp 15 ribu perkilogram.
Harga yang rendah ini juga terjadi sebelum Idul Adha tiba.
“Di tingkat peternak bahkan bisa mencapai Rp 9 ribu sampai Rp 11 ribu perkilogram. Jadi ada penumpukan ayam potong di kandang peternak karena tak terserap pasar,” jelasnya.
Tidak terserapnya ayam potong ini disebabkan karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Akhirnya permintaan ayam potong menurun dan belum lagi ada pengiriman ayam ke luar daerah.
“Kondisi sekarang banyak yang tak bisa mengirim ke Jakarta.
Tidak ada orang hajatan karena PPKM juga turut menjadi penyebab menurunnya permintaan ayam potong,” katanya.
Dijelaskan Taryono, harga ayam potong di bulan Dzulhijjah biasanya cukup tinggi dan stabil.
Adanya warga yang hajatan dan kepentingan pasar lainnya membuat harga ayam potong ini biasanya mencapai harga Rp 23 ribu per kilogram.