Cilacap – Ibnu Affan, guru SMA Negeri 1 Bantarsari Kabupaten Cilacap tampak manggut-manggut menyimak keluhan Triyanto guru SD Negeri 7 Pegadungan Cipari Kabupaten Cilacap tentang pembelajaran jarak jauh.
Pasalnya, siswanya tidak banyak yang dapat mengakses internet, karena terkendala sarana dan jaringan.
Sejurus kemudian, Ibnu menimpali sembari memancing Triyanto untuk menemukan solusi dari permasalahannya sendiri, yaitu ternyata ada orang tua siswa yang mau memberikan keringanan biaya pemasangan alat internet secara cuma-cuma.
Dialog dua guru tersebut hanyalah sebagian praktik pelaksanaan coaching oleh peserta Calon Guru Penggerak dalam Lokakarya ke 4 Pendidikan Guru Penggerak Kabupaten Cilacap, Sabtu (27/3/2021) di Fave Hotel Cilacap.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini tengah memakai pendekatan baru dalam melakukan perubahan pendidikan dengan cara berbeda yang diujicobakan pada program Pendidikan Guru Penggerak.
Praktik coaching merupakan upaya memperbaiki pembelajaran dengan memberikan bantuan menyelesaikan masalah sendiri melalui dialog dalam rangka mengoptimalkan potensi sendiri.
Pendamping Guru Penggerak Kabupaten Cilacap Arsyad Riyadi mengungkapkan, metode ini akan lebih nyata terlaksana karena solusi berasal dari guru sendiri.
“Selama ini model pelatihan yang ada, guru selalu dijejali dengan pelatihan yang sudah ditentukan solusinya. Padahal belum tentu guru tersebut mampu melaksanakan apa yang dilatihkan.” jelas Arsyad.
Salah satu peserta Lokakarya Ibnu Affan mengungkapkan metode coaching ini mengharuskan dirinya sebagai coach untuk pandai-pandai memancing jawaban lawan bicara atau coachee.
“Metode ini bisa kita terapkan pada sesama guru serta kepada siswa juga. Intinya kita mengajak dialog dari hati ke hati, dan biarkan coachee menemukan solusi dari permasalahannya sendiri. Kita hanya memancing dengan pertanyaan-pertanyaan saja” jelas Ibnu.
Ketua Agen Perubahan Pendidikan Guru Penggerak P4TK Matematika Kemdikbud Yuliawanto selaku penanggungjawab teknis kegiatan mengungkapkan selain praktik coaching, para Calon Guru Penggerak di Kabupaten Cilacap sejumlah 74 orang guru juga sedang digodok untuk mampu merancang pembelajaran berdiferensiasi.
“Mereka kita ajak menyusun rencana pembelajaran yang mampu mengoptimalkan semua potensi siswa. Keunikan-keunikan yang adap pada semua siswa mencoba kita akomodir dalam pembelajaran,” katanya. ( HP).