CILACAP – Empat jembatan di tiga kecamatan mengalami kerusakan akibat bencana hidrometeorologi sejak awal 2021 hingga April 2021. Ke empatnya diakibatkan intensitas hujan yang tinggi karena cuaca ekstrem.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara menjelaskan, pada tanggal 1 Januari 2021, di Desa Madusari Kecamatan Wanareja, pondasi sayap jembatan Sungai Ciguha Ambrol.
Sementara tangga 4 Februari 2021, intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan jembatan ambles di RT 01 RW 04 Desa Cilibang. Selang sebulan kemudian, 28 Maret 2021, Jembatan Cibiruang, Desa Brebeg Kecamatan Jeruklegi juga ambrol.
“Di Desa Brebeg ini akibat ambrolnya jembatan membuat akses Jalan Kabupaten Jeruklegi Kulon-Ujungmanik terputus,” kata Tri Komara.
Sementara di bulan April ini, akibat cuaca ekstrem di Desa Tambaksari Kecamatan Wanareja membuat sayap jembatan ambrol atau rusak dan akses jalan Tambaksari-Dayeuhluhur terhambat.
“Seluruh infrastruktur yang rusak bakal dikoordinasikan dengan dinas terkait untuk ditangani. Dan untuk jembatan sudah dalam penanganan oleh pihak yang berwenang untuk perbaikan jembatannya,” ujar Tri Komara.
Tri melanjutkan, penanganan dilakukan dengan berdasarkan skala prioritas. Sebelumnya, yang telah dikerjakan adalah tanggul-tanggul yang jebol akibat bencana banjir.
Sebelumnya, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, untuk mengatasi banjir di Kabupaten Cilacap, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk membangun Bendungan Matenggeng di Kecamatan Dayeuhluhur.
“Ini merupakan solusi mencegah banjir. Kita rencanakan dengan Pemerintah Provinsi dan Kementerian PUPR. Kalau ini dibangun akan mengairi 2.000 hektare sawah dan menghambat laju air di wilayah Sidareja dan sekitarnya,” ujar Bupati. (ray)