jauh di depan kedua mata, garis pantai
debur ombak jadi degup dalam dada
menghitung waktu
jejak kakiku di tanah kelahiran mungkin saja sudah mengering
atau bahkan hilang tersapu waktu
lembar-lembar menumpuk
tak terperi rasa pada ibu, bapa
ketika rindu terbelah oleh debur ombak
kampung halaman, wanginya menyusup dalam mimpi
merenung sendiri, terasing di negeri baru.
Tumiyang, 31032020
DARI CELAH SUJUD
dupa di atas tembikar mulai mengepul wangi
menggelitik langit bermesraan dengan gerimis
seperti aroma rambut bidadari malam terurai panjang
di benakku tak mampu memecahkan rahasiaMu
meski kuintip dari celah sujud.
12112019
TANGGAL KELAHIRAN
“Tangisan pertamamu adalah awal kebahagiaanku,” kata Bapak
di secarik kertas ada namaku:
seorang anak manusia yang mewarisi sifat ibu bapanya
dengan nasib di tangan sendiri.
31032020
SEPOTONG SEPI
Sepotong sepi
kudapan pagi hari
saat puisi belum lahir
kau lebih dulu pergi.
03112019
JAM SATU SIANG
Jam satu siang hujan turun deras sekali
parit-parit mulai terisi
petani bersorak
yang aku takutkan
hutan itu mengalirkan air bah
menghanyutkan
hingga tak tersisa
bahkan akalamu pun hilang
dari kepala.
08112019
BUKAN PUISI CHAIRIL
Ini bukan puisinya Chairil
bahkan aku belum pernah bertemu
dengannya
dia sudah meninggal
kau tak perlu sedu sedan seperti itu
aku memang ingin hidup
seribu tahun lagi
jangan tanya untuk apa
aku tahu puisi-puisinya
tapi sulit memahami
isi kepalamu
seperti hujan tadi sore
kebun singkongku koyak
oleh angin
itu rahasianya
persis sifatmu
yang terlalu diam.
08112019
PENSIL KAJOE, Penulis yang lahir dan besar di Banyumas ini telah membukukan tulisannya menjadi 21 Antologi Tunggal dan 40 Antologi bersama. Buku terbarunya Cerita Anak: Telur Dino. Saat ini menjadi kolumnis di Majalah Djaka Lodang, Yogyakarta.