Cilacap – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengalokasikan anggaran sebesar Rp90 juta untuk mengatisipasi bencana kekeringan khususnya penyaluran air bersih pada musim kemarau, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy.
“Intinya, BPBD dalam menghadapi musim kemarau, kami sudah rapatkan, termasuk meminta teman-teman relawan, kepala desa, dan camat untuk siaga meskipun saat sekarang masih pancaroba,” katanya di Cilacap, Kamis.
Ia mengatakan dalam rapat tersebut, pihaknya juga mengundang BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap dan mendapat informasi jika musim kemarau diprakirakan akan berlangsung pada awal bulan Mei 2021.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya terus melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi musim kemarau termasuk sosialisasi kepada camat, kades, dan relawan serta menyiapkan sarana dan prasarananya.
“Kami juga berkoordinasi dengan Perumdam Tirta Wijaya Cilacap untuk menyiapkan armada tangki air bersih apabila kita butuhkan sewaktu-waktu,” katanya.
Terkait dengan anggaran sebesar Rp90 juta yang telah dialokasikan oleh Pemkab Cilacap, Tri Komara mengatakan anggaran tersebut disiapkan untuk pengadaan air bersih yang akan disalurkan kepada masyarakat.
Ia mengatakan jika anggaran tersebut tidak mencukupi kebutuhan, pihaknya akan menggandeng dunia usaha untuk ikut serta dalam menyalurkan bantuan air bersih.
“Kalau tahun kemarin (2020, red.), kami mendapatkan alokasi anggaran dari APBD definitif sebesar Rp50 juta namun tidak terpakai semuanya karena musim kemaraunya pendek dan basah, sehingga kami kembalikan ke kas daerah sekitar Rp30 juta,” katanya.
Bahkan, kata dia, pihaknya juga mengembalikan anggaran bantuan air bersih sebesar Rp25 juta yang dialokasikan dari APBD Perubahan 2020 karena sudah keburu memasuki musim hujan.
Menurut dia, kondisi tersebut berbeda dengan musim kemarau tahun 2019 karena saat itu, BPBD Kabupaten Cilacap menyalurkan bantuan air bersih hingga 1.006 tangki, sedangkan alokasi anggaran yang tersedia sekitar Rp80 juta.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya dalam menyalurkan bantuan air bersih pada musim kemarau tahun 2019 menggandeng dunia usaha dan berbagai organisasi.
Diharapkan alokasi anggaran sebesar Rp90 juta tersebut dapat mencukup kebutuhan penyaluran bantuan air bersih meskipun wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Cilacap mencapai 73 desa yang tersebar di 19 kecamatan, demikianTri Komara Sidhy.