PURWOKERTO – Sejumlah ibu-ibu di RT 1 RW 2 Kelurahan Bobosan, Purwokerto Utara berlenggak-lenggok layaknya peragawati.
Namun tidak seperti peragawati pada umumnya, para ibu-ibu ini berjalan di sepanjang pematang sawah hijau nan asri.
Mereka rupanya mengenakan berbagai model pakaian yang terbuat dari kain ecoprint.
Koordinator pelatihan ecoprint, Suci Athien mengatakan show di sawah ini adalah cara menunjukan hasil karya mereka.
“Karena bahannya dari alam, jadi show di alam juga.
Kita berdayakan Ibu-ibu yang ada di rumah yang tidak ada kegiatan,” katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (21/11/2021).
Ibu-ibu di Kelurahan Bobosan ini merintis usaha ecoprint ini sejak April 2019.
Ada banyak produk yang dihasilkan mulai dari kaos ecoprint, selendang, kain mukena dan sebagainya.
“Kita harus tahu tekniknya agar mengeluarkan warna bagus.
Setiap kali latihan kurang lebih diikuti 10 orang atau 10 kain sehingga bisa 10 kain tiap pertemuan,” katanya.
Untuk kaus dijual dengan harga paling murah Rp 28 ribu dan menyesuaikan dengan kualitas bahan.
Untuk produk, mereka lebih mengutamakan pembuatan kain ecoprint untuk acara-acara nonformal.
“Kalau produk kaus lebih santai dan bisa dipakai kapan saja.
Tahapnya sama seperti pembuatan kain ecoprint, yaitu cuci bersih kain kemudian keringkan, besoknya tahap mordan.
Kalau ingin mengeluarkan warna oranye berarti kasih cuka, kemudian kita rendam lagi pakai kapur sirih sampai benar bersih.
Barulah memasang bunga setelah itu kukus kurang lebih satu jam, angkat kemudian buka kainnya,” terangnya.
Ia mengatakan sejak pandemi ini, aktivitas mereka terhenti.
Pada momen inilah mereka bangkit menyelenggarakan fashion show.
“Kami ada grup bela beli atau marketplace untuk pemasarannya,” terangnya. (*)