Nusawungu – Tambak garam yang terletak di Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, seluas 1 hektar mulai dipanen. Ini adalah panen perdana tambak bantuan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2020 itu. Diketahui, tambak garam di Jetis itu adalah satu-satunya yang ada di Cilacap.
Kepala Desa Jetis Muharno mengatakan, tambak garam yang dikelola oleh Bumdes Mangun Praja Desa Jetis tersebut baru saja melaksanakan panen perdananya. Dengan luas lahan 1 hektar dan menghasilkan 11 kuintal atau sebanyak 24 karung.
“Alhamdulillah sudah mulai panen garam di Eduwisata Tunnel Garam. Dengan jumlah Tunel atau kolam yang ditutupi terowongan plastik itu sebanyak 38 unit. Dengan hanya dikerjakan oleh 4 orang saja,” katanya, Senin (12/4/2021).
Dari hasil tersebut, kata dia, sementara hanya mencukupi kebutuhan pedagang ikan di TPI Jetis. Karena di Desa Jetis sendiri tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan. Sehingga kebutuhan garam guna pengasinan ikan ataupun pengawet alami cukup tinggi.
“Jadi ini bisa disebut juga kemandirian, sangat cocok di Jetis ini dengan adanya tambak garam. Semoga bisa menjadi manfaat dan keberkahan bagi masyarakat Jetis khususnya dan Nusawungu pada umumnya,” tuturnya.
Ia menambahkan, tambak ini bukan hanya difungsikan sebagai tempat produksi garam saja, namun sebagai tempat wisata dan edukasi. Lantaran tambak ini berada di kawasan wisata Pantai Jetis, sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.
“Selain itu bisa menjadi rekomendasi untuk berswafoto, karena suasanya yang rapih bersih dan bentuk tambak yang unik. Sesuai dengan namanya Eduwisata yang berarti belajar sambil berwisata, jadi semoga siapa saja yang mengunjungi Pantai Jetis akan mempunyai banyak pilihan,” ungkapnya.Dari hasil tersebut, kata dia, sementara hanya mencukupi kebutuhan pedagang ikan di TPI Jetis. Karena di Desa Jetis sendiri tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan. Sehingga kebutuhan garam guna pengasinan ikan ataupun pengawet alami cukup tinggi.
“Jadi ini bisa disebut juga kemandirian, sangat cocok di Jetis ini dengan adanya tambak garam. Semoga bisa menjadi manfaat dan keberkahan bagi masyarakat Jetis khususnya dan Nusawungu pada umumnya,” tuturnya.
Ia menambahkan, tambak ini bukan hanya difungsikan sebagai tempat produksi garam saja, namun sebagai tempat wisata dan edukasi. Lantaran tambak ini berada di kawasan wisata Pantai Jetis, sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.
“Selain itu bisa menjadi rekomendasi untuk berswafoto, karena suasanya yang rapih bersih dan bentuk tambak yang unik. Sesuai dengan namanya Eduwisata yang berarti belajar sambil berwisata, jadi semoga siapa saja yang mengunjungi Pantai Jetis akan mempunyai banyak pilihan,” ungkapnya.