BANYUMAS – Ditutupnya seluruh tempat wisata di Kabupaten Banyumas selama PPKM darurat (3/7) hingga (20/7), kemudian dilanjutkan lagi dengan adanya PPKM Level 4 selama 12 hari kedepan membuat Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) dari sektor pariwisata menurun bahkan hilang sebesar Rp 450 juta.
Asis Kusumandani, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas memperikirakan, hilangnya PAD dari pariwisata selama PPKM darurat mencapai kisaran Rp 300 juta, kemudian PPKM level 4 mencapai kisaran Rp. 150 juta.
“Rp. 300 juta itu, saat PPKM darurat inikan ada tambahan lagi, PPKM darurat sampai tanggal 20 terus tambah 12 hari lagi, 12 hari lagi yah bisa separuhnya lagi antara Rp. 150 juta lagi, seluruhnya sekitaran Rp 450 juta,” katanya kepada Radarbanyumas.co.id, Selasa (27/7).
Selain itu, dengan target PAD sebesar Rp. 15,6 Miliar untuk tahun ini, target itupun akan direvisi menjadi Rp. 7,3 M.
“Target tahun ini target 15,6 Miliar, tapi kita sudah menghitung, mengusulkan ditarget, karena nantikan hubungannya dengan rincian anggarannya kan dibuat diperubahan anggaran, untuk revisinya nanti diperubahan anggaran. Dan yang diusulkan, dari Rp.15,6 M menjadi Rp. 7,3 M. Karena kemarin dari mulai Januari, itukan ada juga penutupan, terus kemudian di lebaran ada kebijakan tidak boleh mudik, terus ada kebijakan lagi tadinya 50 persen menjadi 30 persen,” jelasnya.
Dengan langkah yang diambil untuk tetap menggenjot kegiatan pariwisata ditegah pandemi covid 19 saat ini, Asis menambahkan, tetap menggalakkan kegiatan promosi wisata.
“Yang digalakkan sih tetap ini kita promosi, dan yang penting nanti prokesnya tetap ketat agar tidak ada klaster pariwisata, tinggal nanti kebijakannya seperti apa setelah PPKM ini, kitakan juga belum tahu, apakah diberikan kuota 30 persen, atau diberikan kuota 25 persen. Apa cukup 10 persen, kita belum tahu. Mudah-mudahan sih turun level yah, kalau level 4 berarti belum bisa buka,” pungkasnya. (win)