Cilacap – Sejak 2019 Jurusan Geologi Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman ( Unsoed) Purwokerto, melakukan penelitian jejak tsunami di pesisir selatan Cilacap dan Kebumen.
Peneliti Geologi Lingkungan Anjar Tri Laksono mengatakan penelitian yang dilakukan pihaknya, untuk mengungkap jejak tsunami di wilayah Cilacap dan Kebumen, untuk membuat peta daerah rawan tsunami.
Selanjutnya membuat jalur evakuasi dan kebijakan oleh Pemerintah Kabupaten- Pusat. Sehingga jika terjadi tsunami di wilayah ini, korban dan harta bisa diminimalisir.
Anjar kepada RRI Kamis (8/4/2021) menjelaskan pihaknya menemukan bukti- bukti tsunami mulai dari endapan sedimen, cangkang molusca, pecahan kaca dan porselin di sejumlah titik, mulai dari Buton – Jetis.
Bukti- bukti tersebut didapatkan di wilayah Kebumen. Dari hasil penelitian sementara, bukti yang ada menujukan kejadian tsunami pada 2006, tahun 1900an, hingga 1800an.
Namun untuk memastikan bukti- bukti yang didapat, selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk uji untuk mementukan waktu pasti kejadian tsunami.
“ Projek kita tahun ini adalah membuat master plan, untuk membuat peta tsunami dan mitigasinya. Agar bisa memastikan jika terjadi tsunami bisa dilakukan evakuasi dan menyelamatkan banyak orang,”kata Anjar.
Sementara itu, salah satu mahasiswa Geologi Unsoed yang ikut dalam melakukan penelitian jejak tsunami di Cilacap dan Kebumen Muhamad Fauzan mengatakan, dirinya menemukan bukti tsunami ini, berada di pematang sawah, gua dan di sekitar pemukiman penduduk.
“ Kami menemukan ada cangkang, pasir laut dari laut dalam, kemudian juga ada pecahan kaca dan lainya yang menujukan adanya tsunami di wilayah Cilacap dan Kebumen,”kata Fauzan.
Penelitian endapan atau bukti tsunami di selatan Jawa, juga dilakukan oleh berbagai pihak, diantaranya dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). (RA).