Pelatih Juventus, Andrea Pirlo tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah timnya harus terhenti langkahnya pada babak 16 besar Liga Champions musim 2020/2021.
Perjuangan Juventus untuk menorehkan prestasi terbaik dalam gelaran Liga Champions harus terhenti di tangan Porto, Rabu (10/3/2021) dinihari tadi.
Meskipun mampu memenangkan laga dengan skor 3-2, Juventus tetap tersingkir setelah kalah agregat gol tandang dari Porto.
Agregat skor 4-4 terpaksa menghentikan langkah Juventus untuk bisa berbicara lebih banyak di Liga Champions musim ini.
Menyikapi tersingkirnya Juventus, Andrea Pirlo selaku pelatih mencoba berbagai unek-uneknya setelah laga melawan Porto.
Juru taktik asal Italia itu mengakui para pemain Juventus sebenarnya bermain cukup baik dalam laga leg kedua kali ini.
Bahkan, ia menyebut Alvaro Morata bisa saja membuat Juventus unggul jika peluangnya berbuah gol pada menit awal pertandingan.
Hanya saja hal itu tak terjadi, justru Porto yang unggul terlebih dahulu lewat gol penalti.
Gol pembuka dari tim Porto itulah yang membuat arah pertandingan kembali berbeda dalam sudut pandang permainan Juventus.
“Kami sejatinya memulai laga dengan baik dan ada peluang melalui Alvaro Morata untuk segera memimpin laga,” ungkap Pirlo dilansir laman resmi UEFA.
“Itu tidak masuk, dan ada kesalahan untuk hadiah penalti, tapi kami langsung bermain seperti yang seharusnya pada babak kedua, saya pun tak berpikir awal kita menjadi masalah,”.
“Permainan pun bisa berbeda jika kami mencetak gol menit awal, tapi ketika anda kebobolan, maka itu akan menjadi pertandingan yang sangat berbeda,” tukasnya menambahkan.
Lebih lanjut, Pirlo turut menyesali sikap pemainnya yang tidak mewaspadai ancaman gol kedua Porto lewat skema tendangan bebas.
“Kami memilih para pemain untuk membentuk tembok, mungkin belum pernah terjadi sebelumnya jika mereka berbalik, itu adalah kesalahan,” sesal Pirlo.
“Karena para pemain tidak merasa itu situasi berbahaya dan akhirnya kebobolan gol,”.
Meskipun misi Juventus harus buyar, Andrea Pirlo mengingatkan agar para pemainnya segera bangkit untuk meraih prestasi terbaik dalam ajang lainnya di sisa musim ini.
“Hal-hal ini memang terjadi dalam kehidupan pelatih, ini pertama kalinya bagi saya, itu tampak buruk,” akui Pirlo.
“Tetapi kami harus menyingsingkan lengan baju kami, mengetahui ini masih Maret dan kami memiliki pemain muda yang bisa bertumbuh dalam setiap laga,”.
“Saya rasa kami juga tidak bisa mengeluh kepada pemain, karena mereka telah memberikan semuanya hari ini,” tutup Pirlo.
Kini, Juventus hanya berharap bisa mendapatkan gelar dalam dua kompetisi berbeda yakni Liga Italia dan Coppa Italia.