PURWOKERTO -Olahraga biliar kian digemari masyarakat, khususnya kalangan anak muda di Kota Purwokerto. Antusiasme tersebut tercermin dari menjamurnya venue baru, bahkan hingga ke wilayah pinggiran kota.
Saat ini, tercatat ada sekitar 10 titik venue biliar di Purwokerto yang secara rutin menggelar turnamen. Ajang kompetisi ini menjadi wadah pembinaan sekaligus pencarian bibit muda oleh para pebiliar senior di wilayah tersebut.
Salah satu turnamen terbaru digelar di JBs Arena, Jalan KH Wahid Hasyim No.100 Karangklesem, tepat di selatan Taman Andang Pangrenan. Turnamen bertajuk “JBs Open” ini menerapkan sistem handicap, yakni pengelompokan peserta berdasarkan tingkat kemampuan agar pertandingan berlangsung lebih seimbang.
Manajer JBs Arena sekaligus Ketua Panitia Turnamen, Megi Setyo Herayanto, menyebutkan bahwa sistem handicap menjadi strategi penting dalam menciptakan kompetisi yang adil dan kompetitif.
“Turnamen ini menggunakan sistem handicap agar pemain dari berbagai level bisa bertanding secara adil. Kita juga sedang mencari bibit-bibit baru untuk regenerasi ke depan,” ujar Megi.
Ia menambahkan, turnamen biliar di JBs Arena akan digelar secara rutin setiap pekan, dengan penyesuaian handicap di setiap gelaran. Kelas peserta dibagi mulai dari pemula seperti 3B, 3N, 3A, hingga level yang lebih tinggi.
“Kami berharap melalui kegiatan rutin ini bisa melahirkan pemain-pemain baru yang berprestasi dan mampu bersaing di tingkat nasional,” tambahnya.
Dalam turnamen yang berlangsung pada Kamis malam, 30 Oktober 2025, Romi dari tim Amor Billiard berhasil keluar sebagai juara pertama. Posisi runner-up diraih oleh Aldika, sementara dua semifinalis lainnya adalah Amelia dari JBs dan Ali dari tim Auora.
“Juara pertama mendapatkan piala dan uang pembinaan, begitu juga untuk runner-up dan semifinalis,” tutup Megi.
Selain akhir pekan di JBs Arena, untuk hari ini, Jum’,at (32/10/2025) juga akan diselenggarakan turnamen dengan sistem klasifikasi handicap di Markas Billiard, salah satu venue baru di Purwokerto. (Angga Saputra)
