Bagi mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), aktivitas perkuliahan tidak hanya berkutat pada tugas dan kelas. Mencari tempat nyaman untuk berdiskusi, mengerjakan tugas, atau sekadar melepas penat menjadi ritual wajib.
Berikut beberapa spot favorit yang kerap dijadikan “kampus kedua” oleh mahasiswa Unsoed di sekitar Purwokerto.
Warkop Sriwedari: Nostalgia dengan Harga Pelajar
Seorang mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya, Joanna, mengaku setia menjadikan Warkop Sriwedari (yang akrab disebut “Sriwed”) sebagai tempat nongkrong favorit.
“Sriwedari itu cozy, menunya enak dan murah. Soda gembira di sini jadi andalan,” ujarnya sambil tertawa.
Lokasi warung kopi di dekat Lapangan Glempang ini sering dipadati mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas sambil menikmati suasana santai.
Milos : Nyaman dengan Fasilitas Lengkap

Hafsa, mahasiswa dari Fakultas Pendidikan Bahasa Inggris lebih memilih Milos sebagai tempat produktif.
“Ada beanbag empuk, AC dingin, banyak colokan, dan yang paling penting WiFi-nya kenceng! Harganya juga ramah kantong mahasiswa,” jelasnya.
Kafe ini menawarkan konsep modern dengan menu makanan dan minuman kekinian.
Arasta Alpha: Spot Strategis yang Tak Pernah Sepi

Sebutan “legenda” pantas disematkan pada Arasta Alpha. Kafe yang signature-nya kopi ini selalu ramai dikunjungi mahasiswa, terutama karena lokasinya yang strategis. Kini, tempat ini tidak hanya menyajikan varian kopi tetapi juga hidangan berat dan dessert.
Novalia, mahasiswa dari Fakultas Sastra Indonesiamenambahkan, “Mahasiswa sekarang butuh suasana baru untuk nugas. Kalau di kos bikin sumpek, lebih enak ke kafe seperti Arasta Alpha, Bento Kopi, atau Kopi Kenangan.”
Lebih dari Sekadar Tempat Nongkrong
Fenomena maraknya tempat nongkrong di sekitar Unsoed mencerminkan kebutuhan mahasiswa akan ruang yang tidak hanya nyaman tetapi juga mendukung produktivitas. Bagi mereka, tempat-tempat ini bukan sekadar lokasi, melainkan wadah untuk menciptakan momen, mempererat pertemanan, dan tentu saja menyimpan kenangan selama masa kuliah.
“Di mana pun itu, kafe, taman, atau pinggir jalan setiap sudut Purwokerto punya cerita sendiri bagi kami,” pungkas Novalia.
Penulis : Agnes Putrisia Maharani
Editor : Angga Saputra