Penggemar musik rock lebih khusus blues pasti tidak asing dengan nama Stevie Ray Vaughan (SRV). Dengan permainan gitarnya yang khas, dia disebut sebagai musisi yang berhasil memicu kebangkitan musik blues modern di era 80-an.
Dikutip dari channel youtube Nyambi Gitaran, Stevie lahir pada 3 Oktober 1954 di Dallas, Texas dan tumbuh besar di sana. Dia adalah putra bungsu Jimmy Lee Vaughan, seorang purnawirawan perang dunia ke-2 yang kemudian bekerja menjadi buru asbes. Ibunya Martha Jean Vaughan, bekerja sebagai seorang sekretaris.
Ayahnya adalah seorang pemain gitar blues amatir dan ibunya penggemar musik blues.
Saat kecil, SRV menjadi seorang anak lelaki yang pemalu dan kurang percaya diri. Itu sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa kecilnya ketika sang ayah memiliki masalah dengan alkohol dan sering menakuti keluarganya serta teman-tannya dengan kemarahannya yang buruk. SRV kecil juga pernah menjadi korban kekerasan dari ayahnya.
Awal tahun 1960-an Stevie terinspirasi oleh kakaknya Jimmie yang sudah lebih dulu bermain gitar. Jimmie pun menyemangati Stevie untuk mencoba instrumen musik yang berbeda seperti drum atau Saksofon. Namun sepertinya Stevie lebih tertarik pada gitar. Kemudian pada tahun 1961 saat ulang tahunnya yang ke-7, Stevie diberi gitar pertamanya yaitu sebuah gitar mainan dengan motif Western yang dibeli dari supermarket bernama Sheers.
Pada akhir tahun 1970-an, dia membentuk band pertamanya yaitu Triple Threat Revue, namun kemajuan besar dalam karirnya datang ketika dia bergabung dengan band Double Trouble pada tahun 1980.
Pada tahun 1983, Stevie Ray Vaughan & Double Trouble merilis album debut mereka yang berjudul “Texas Flood”. Album ini mendapat sambutan hangat dari kritikus musik dan membuat Stevie Ray Vaughan menjadi terkenal. Lagu-lagu seperti “Pride and Joy” dan “Love Struck Baby” menjadi hits saat itu.
Selama tahun 1980-an, Stevie merilis beberapa album yang sukses secara komersial, seperti “Couldn’t Stand the Weather” pada tahun 1984 dan “In Step” pada tahun 1989. Ia dikenal karena gaya bermain gitarnya yang kuat, teknik bending string yang luar biasa dan kemampuan vokalnya yang sangat khas.
Meskipun kesuksesan besar dalam karir musiknya, Stevie Ray Vaughan juga berjuang dengan masalah kecanduan alkohol dan narkoba. Pada tahun 1986, ia masuk rehabilitasi dan mengatasi kecanduan tersebut.
Pada akhir tahun 1986, SRV mengalami pingsan saat tur di Jerman dan langsung dibawa rumah sakit. Di sana dia menerima peringatan serius bahwa jika dia tidak mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba maka hidupnya akan berada dalam bahaya. Dia menghabiskan waktu direhabilitasi di Pitchford Hospital Atlanta pada tahun 1989.
Pada tanggal 27 Agustus 1990, ia tewas dalam kecelakaan helikopter di dekat Alpine Valley setelah tampil dalam konser bersama Eric Clapton. Kecelakaan ini merenggut nyawa Stevie pada usia 35 tahun.
Stevie Ray Vaughan dikenang sebagai salah satu pemain gitar blues terhebat dalam sejarah. Setelah kematiannya, ia dianugerahi beberapa penghargaan termasuk Grammy Awards. Banyak gitaris terkenal, seperti John Mayer dan Kenny Wayne Shepherd terinspirasi oleh gaya bermain gitar Stevie Ray Vaughan.
Hingga saat ini, ia dianggap sebagai seorang musisi yang masih sangat berpengaruh dalam dunia musik blues. Meskipun hidupnya terlalu singkat, warisannya tetap hidup melalui musiknya yang abadi dan pengaruhnya terhadap generasi pemain gitar blues selanjutnya.
Angga Saputra