Homo Neanderthalis dipercaya sebagai pelukis pertama di dunia. Dalam kehidupan sehari-harinya, para manusia prasejarah tersebut tidak pernah terlepas dari seni. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi di Eropa, Afrika dan Asia, manusia prasejarah merupakan pelukis dan pematung pertama di dunia. Hal ini semakin diperkuat dengan data dokumen sejarah serta penelusuran budaya yang punah.
Lukisan tertua di dunia
Mengutip dari situs New Scientist, lukisan gua tertua di dunia ditemukan di Sulawesi, Indonesia, tepatnya di gua batu kapur Leang Tendongnge. Lukisan gua ini diperkirakan berusia 45 ribu tahun lebih. Lukisan gua tersebut menggambarkan tiga ekor babi dengan beberapa stensil tangan. Temuan menakjubkan ini pertama kali ditemukan oleh Adam Brumm beserta timnya, pada 2017. Tiga ekor babi tersebut dilukis dengan panjang lebih dari satu meter, menggunakan pigmen oker merah. Menurut Adam Brumm, lukisan gua ini terlihat seperti babi kutil Sulawesi atau Sus celebensis, yang ternyata merupakan hewan buruan utama di Sulawesi, pada ribuan tahun yang lalu. Berdasarkan penelitian Adam Brumm bersama timnya, formasi mineral dari lukisan gua tersebut setidaknya sudah berusia 45.500 tahun. Bahkan bisa jadi, lukisan tersebut berusia lebih tua dibanding formasi mineralnya. Hingga saat ini, lukisan gua di Leang Tendongnge, Sulawesi, Indonesia masih menjadi lukisan tertua di dunia. Sebelumnya, para sejarawan dan arkeolog pernah menemukan lukisan gua yang dianggap tertua di dunia, yakni di Spanyol. Dilansir dari situs Lobo Pop Art, arkeolog dan sejarawan menemukan lukisan gua di Gua Nerja, Malaga, Spanyol. Kira-kira usia lukisan tersebut lebih dari 42 ribu tahun. Awalnya para sejarawan dan antropolog mengira jika lukisan pertama dibuat oleh Homo Sapiens. Namun, penemuan lukisan pertama dan tertua di dunia berhasil mengubah anggapan atau pemikiran mereka.
Mengapa bisa demikian? Lukisan yang ditemukan di Spanyol tersebut dibuat dengan arang dan bentuknya menyerupai anjing laut, yang merupakan makanan utama Homo Neanderthalis. Selain itu, lukisan ini juga tidak bercirikan seni Paelolitik. Para ahli mengatakan jika lukisan pertama di dunia atau yang sering disebut pula sebagai lukisan batu atau seni batu, dibuat pertama kali di tempat berteduh manusia nomaden prasejarah saat itu, yakni gua.
Saat itu, para manusia nomaden prasejarah menggunakan dinding serta langit-langit gua sebagai media untuk mengekspresikan seni melukis mereka. Selain itu, dalam melakukannya mereka juga menggunakan lebih dari tiga warna. Corak lukisan yang dibuat memperlihatkan realisme atau meniru alam. Contohnya lukisan batu Bison di Gua Altamira, Spanyol. Selain mengekspresikan perasaan, lukisan di gua saat itu juga digunakan untuk mencatat kehidupan sehari-hari manusia nomaden saat itu. Contohnya lukisan batu bison yang memperlihatkan kehidupan berburu mereka.
Awal mula munculnya seni lukis
Seni lukis diperkirakan muncul pada masa Neolitik, ketika lukisan batu mulai jarang digunakan karena aktivitas pertanian yang dilakukan saat itu. Sekitar 3000 SM, desa-desa kecil mulai bermunculan di Yunani. Kemunculan ini juga menghadirkan tradisi baru, yakni melukis pada artefak keramik, seperti vas dan pot. Saat peradaban mulai maju dengan sistem monarki atau kerajaan, lukisan mural mulai menjadi tren saat itu walau hanya bertahan sebentar. Lukisan tersebut berbentuk banteng yang sedang melompat. Lukisan ini ditemukan di dinding Istana Knossos, Kreta, Yunani. Mulai abad ke-11 SM di Yunani Kuno, seni lukis mulai mengalami perkembangan yang memunculkan berbagai inovasi. Contohnya pengembangan perspektif visual yang memberikan kesan tiga dimensi. Lukisan saat itu bersifat realistis dengan menjadikan model tubuh manusia sebagai objeknya, yang bahkan hingga saat ini masih sering digunakan dalam seni lukis.
Bahan penggunaan untuk lukisan tersebut didapatkan dari bahan-bahan alami. Contohnya pigmen mineral dan nabati, telur, batu semi mulia lapis lazuli, dan lain sebagainya. Seluruh teknik dan motif saat itu menjadi dasar lukisan Romawi dan Barat. Bahkan hingga saat ini kedua hal tersebut masih sering digunakan dalam praktik seni lukis kontemporer. Ada banyak pelukis hebat saat itu, yakni Agatharchus, Polygnotus, Apelles dan Zeuxis. Karya mereka dinilai penting dalam sejarah dan perkembangan seni lukis di dunia. Setelah Yunani Kuno hancur karena peradaban dan bencana alam. Bangsa Romawi mulai mengembangkan seni lukis dengan mengelaborasikan beberapa hal. Contohnya melukis pemandangan alam, tetapi dengan gaya yang lebih kompleks. Pengembangan seni lukis oleh Bangsa Romawi ini menjadi dasar atau awal mula dari lukisan modern yang saat ini banyak digunakan.