BANYUMAS – Dalam upaya memperkuat pembinaan kemandirian, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Banyumas mengadakan penyuluhan hukum dan HAM pada Kamis (7/8/2025). Mengusung tema “Hak Warga Binaan atas Kesehatan dan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Keterampilan,” kegiatan ini memperkenalkan budidaya hidroponik sebagai salah satu keterampilan produktif bagi warga binaan.
Acara yang berlangsung di aula Rutan ini dihadiri oleh Kepala Rutan Anggi Febiakto, pejabat struktural, serta para dekan dan dosen dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Penyuluhan ini diikuti secara aktif oleh puluhan warga binaan.
Mengenal Hidroponik sebagai Peluang Ekonomi
Materi hidroponik disampaikan oleh Lafi Na’imatul Bayyinah, seorang dosen dari Fakultas Pertanian Unsoed. Ia menjelaskan metode budidaya tanaman tanpa tanah yang memanfaatkan air bernutrisi. Salah satu metode yang diperkenalkan adalah NFT (Nutrient Film Technique), di mana air bernutrisi dialirkan secara tipis di akar tanaman untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi, air, dan oksigen secara optimal.
Lafi juga memaparkan keunggulan hidroponik, di antaranya:
- Hemat air.
- Bebas dari tanah yang kotor.
- Ramah lingkungan.
- Mempercepat pertumbuhan tanaman.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa sistem ini membutuhkan pemeliharaan rutin dan investasi awal. Beberapa tanaman yang direkomendasikan untuk hidroponik adalah selada, kangkung, bayam, pakcoy, dan sawi. Dalam sesi praktik, warga binaan diajari cara membuat larutan nutrisi sederhana.
Harapan untuk Masa Depan Warga Binaan
Kepala Rutan Anggi Febiakto menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bukti komitmen rutan dalam memberikan keterampilan yang berkelanjutan.
“Kami ingin warga binaan mendapatkan keterampilan praktis yang bermanfaat setelah mereka kembali ke masyarakat. Hidroponik adalah salah satu solusi yang bisa dijalankan di rumah dengan lahan terbatas,” ungkap Anggi.
Ia menambahkan, “Kegiatan ini bukan hanya tentang menanam sayur, tetapi juga menanam harapan dan masa depan yang lebih baik.”
Penyuluhan ini mendapatkan sambutan antusias dari warga binaan. Beberapa di antara mereka bahkan menyatakan ketertarikan untuk menjadikan hidroponik sebagai peluang usaha setelah mereka bebas nanti. (Angga Saputra)


