PURWOKERTO – Permintaan pengasapan nyamuk atau fogging di Kabupaten Banyumas mengalami kenaikan. Bahkan pendaftaraan untuk fogging harus tunggu antrean.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banyumas, dr Arif Sugiono melalui Operator Fogging, Slamet Rijadi mengatakan, antrean fogging usai selesainya fogging siklus kedua di tiga titik wilayah Kecamatan Wangon ada 11 titik.
Diantaranya Kalikidang, Kalisube, Ciberung, Karangbawang, Pangebatan, Pasirmuncang, Cikawung, Teluk, Kedungwringin, Kediri dan Pasiraman Lor.
“Panjar tanggal 20 Januari. Sementara sampai hari ini (Rabu) belum cair,” katanya ketika ditemui Radarmas, Rabu (19/1).
Slamet menghimbau masyarakat agar tidak mengandalkan fogging untuk mengatasi penyakit DBD di lingkungannya.
Kembali lagi, kerja bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menjadi kunci memutus perkembangan Nyamuk Aides Aegyepty. Untuk bisa dikatakan layak difoging pun harus melalui Penyelidikan Epidemiologis (PE) oleh puskesmas.
“Di wilayah Kalikidang, orang perumahan sudah “reang” untuk segera difogging,” ungkap dia.
Terkait jumlah kasus DBD di awal tahun masih terus direkap. Pasalnya laporan KDRS DBD segera (1×24) jam setelah penegakan diagnosis) tentang adanya penderita Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Demam Shock Syndrome (DSS) juga terus masuk dari rumah sakit.
“Setiap hari ada yang masuk (KDRS),” pungkas Slamet. (yda)