BANJARNEGARA – Para pedagang yang berjualan di pasar darurat mengeluh karena sepi pembeli. Pedagang yang berjualan di lokasi tersebut, merupakan pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Kota Banjarnegara beberapa waktu lalu.
Selain lebih sepi dan omzet menurun drastis, waktu berjualan juga lebih lama. Sebab hingga siang dagangan belum habis.
Seorang pedagang Sakiyem mengeluhkan kondisi jualannya yang sepi pembeli. “Kalau dulu mending, kalau sekarang minim banget,” kata dia, Jumat (13/8).
Kondisi ini membuatnya pulang lebih siang. “Saat berjualan di pasar yang terbakar, jam 09.00 WIB sudah banyak yang laku sehingga bisa pulang. Kalau di sini sampai siang, sampai sekitar jam 13.00,” ungkapnya.
Sakiyem yang biasa berangkat pukul 05.30 WIB juga mengeluh penghasilan turun drastis. Padahal dia menjadi tulang punggung keluarga dan menanggung dua anak yang masih sekolah.
“Buat kebutuhan anak sekolah habisnya cukup banyak, tapi sekarang jualan sepi, jadi penghasilan menurun,” tukasnya.
Pedagang lainnya Tuminem juga mengeluhkan kondisi yang sama. “Sekarang jualannya sepi. Saya memang tidak menanggung anak sekolah, tapi menjadi tulang punggung keluarga,” paparnya.
Sebab, kata dia, suaminya sudah tidak bisa bekerja. “Kalau dulu waktu masih di pasar yang terbakar mending, bisa menabung. Kalau sekarang sepi jadi pemasukan menurun drastis,” ujarnya.
Dia juga berharap agar bisa memperoleh bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. (drn)

