FOKUS POLITIK– Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal menjatuhkan sanksi terhadap 27 Kader pada 27 Desember mendatang.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan partainya menjatuhkan sanksi tegas kepada 27 orang kader yang terbukti melanggar disiplin.
Hal ini disampaikan Hasto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Hasto awalnya menegaskan komitmen PDIP terhadap demokrasi di Indonesia.
“Mengingat pentingnya demokrasi yang berkeadilan agar otak pemerintahan bisa mewujudkan cita-cita bangsa tersebut, partai terus-menerus melakukan evaluasi terhadap disiplin partai,” kata Hasto.
“Kepada seluruh jajaran DPD dan DPC untuk melakukan evaluasi siapapun yang melanggar disiplin partai akan kita kenakan sanksi organisasi,” ujarnya.
Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya konsolidasi ideologi dan organisasi menjelang Kongres PDIP tahun 2025.
“Sehingga tersaringlah kader-kader partai yang militan. Kader-kader partai yang menegakkan kebenaran. Kader-kader partai yang tidak pernah takut dalam menghadapi berbagai bentuk intimidasi,” tegas politikus asal Yogyakarta ini.
Hal ini membuat DPP PDIP akan mengadakan rapat tertutup untuk mendeteksi kader-kader yang indisipliner dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
“Nantinya partai akan memberikan sanksi yang begitu tegas. DPP sudah menerima masukan setidaknya sudah ada 27 orang yang akan dikenakan saksi pemecatan,” jelas Hasto.
Dia juga menegaskan bahwa penegakan disiplin akan disampaikan pada acara resmi partai tanggal 17 Desember 2024. Proses ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi seluruh kader agar lebih sadar akan tanggung jawab politik mereka.
“Nanti akan diumumkan tanggal 17 Desember bersama-sama sekaligus. Jadi, nanti dalam upacara partai itu kita akan umumkan, sudah ada protokol partai, supaya proses penegakan disiplin itu betul-betul nanti menjadi kesadaran bagi seluruh kader-kader partai,” ucapnya.
Menurut Hasto, ketika seseorang sudah bergabung dengan partai politik maka harus mendahulukan kepentingan partai, rakyat, bangsa, dan negara.
“Disiplin adalah kunci untuk mewujudkan cita-cita tersebut,” tambah Hasto.
Hasto pun menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, akademisi, dan media massa yang terus mendukung perjuangan PDIP dalam menegakkan demokrasi dan hak asasi manusia dalam setiap pergerakan politiknya.
“Kami sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, seluruh masyarakat sipil, perguruan tinggi, para lawyer yang menyatakan dukungan kami, juga kepada rekan-rekan pers, mari kita bangun Indonesia Raya, jangan korbankan pengorbanan dari jiwa raga rakyat Indonesia demi kemerdekaan Indonesia kita,” ujarnya. (Angga Saputra)