PURWOKERTO – Sejumlah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengunjungi Sanggar Seni Samudra pada Minggu sore, 14 September 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari tugas akademik untuk mendalami sejarah dan kiprah komunitas Sedulur Pantomim Purwokerto (SPP).
Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa bertemu langsung dengan Rokhmat Nur Hidayat, yang akrab disapa Pawon, koordinator SPP sekaligus pengawas Sanggar Seni Samudra. Ia memaparkan bahwa SPP resmi berdiri pada 22 September 2013, meski embrionya telah muncul sejak 2011 melalui workshop dan parade pantomim yang menghadirkan pengajar dari Bengkel Mime Theatre Yogyakarta.
“Sejak 2011 kami rutin menggelar workshop dan pentas. Pematerinya berganti-ganti, termasuk dari Bengkel Mime Theatre,” ujar Pawon.
Tahun 2013 menjadi titik balik dengan digelarnya Purwokerto Pantomim Series yang menghadirkan aktor nasional Septian Dwi Cahyo. Momen tersebut mendorong Pawon bersama sejumlah rekannya mendirikan komunitas resmi. Beberapa nama yang terlibat antara lain Hendri, Fahmi Vidi, Bagus Wulu, Okky, Rizky, Yoga, Dimas, Nugroho Pandu, serta Chandra Iswinarno dan Sari Handayani sebagai inisiator.
SPP kini rutin menggelar pelatihan dasar pantomim dan pertunjukan tahunan. Anggota baru diwajibkan mengikuti pelatihan dan menampilkan pentas perdana sebelum resmi bergabung. “Siapa pun bisa ikut, asal mau belajar dan punya dasar keterampilan pantomim,” jelas Pawon.
Ia menekankan bahwa pantomim bukan sekadar seni ekspresi, tetapi juga sarana pendidikan karakter, terutama bagi anak-anak. “Pantomim melatih imajinasi dan empati. Anak belajar merasakan jadi orang lain dan memahami dampak dari setiap keputusan,” tambahnya.
Program rutin SPP meliputi pelatihan, pertunjukan, dan Silaturahmime—pentas keliling kampung, komunitas, dan kampus. Tahun ini, Silaturahmime akan digelar di Rumah Kreatif Wadas Kelir, Karangklesem, Purwokerto Selatan, pada 11–12 Oktober 2025. Pawon mengundang mahasiswa, pelajar, dan masyarakat untuk turut serta.
Vani, salah satu mahasiswa peserta, sempat menanyakan harapan Pawon ke depan. Dengan mata berbinar, ia menjawab, “Harapan saya, SPP makin berkembang, bisa mengenalkan pantomim ke masyarakat, melatih imajinasi anak ke arah positif, dan menumbuhkan keceriaan lewat pertunjukan.”
Angga Saputra


